Angka DBD Capai 76 Ribu, Gerakan Masyarakat Sehat Perlu Ditumbuhkan Kembali
![Angka DBD Capai 76 Ribu, Gerakan Masyarakat Sehat Perlu Ditumbuhkan Kembali](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/ab1d232efc16cd66e8645feb04863be4.jpg)
GERAKAN Masyarakat Sehat (Germas) perlu ditingkatkan apalagi kasus demam berdarah (DBD) yang terus meroket tajam.
"Saya mengajak kepada seluruh stakeholder, khususnya Kementerian Kesehatan sebagai mitra kami, kita cari terobosan yang bisa benar-benar menjadi solusi untuk menghentikan atau mengurangi angka peningkatan DBD ini, dan juga mencegah adanya penambahan angka meninggal," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, Sabtu (27/4).
Masyarakat diharapkan mulai kembali menumbuhkah gaya hidup sehat di lingkungan masing-masing. Dengan begitu aktivitas membersihkan, menguras, serta menutup kembali dilakukan masyarakat sekitar secara gotong royong.
Baca juga : 3 Orang Meninggal Dunia, Kasus DBD di Kabupaten Garut Mencapai 1.133 Orang
"Gerakan masyarakat sehat di seluruh fasyankes, dan juga seluruh masyarakat kita berkolaborasi, tokoh-tokoh masyarakat juga kita ajak berkolaborasi, tokoh-tokoh agama untuk sama-sama bisa mencegah berkembangbiaknya nyamuk yang menjadi penyebab DBD ini," ujar dia
Selain itu, ia juga menyoroti stok darah di rumah sakit juga perlu ditingkatkan apalagi untuk penanganan pasien DBD di rumah sakit. Upaya penanganan di rumah sakit harus dilakukan dengan cepat supaya tidak terlambat penanganannya. Termasuk ketika ada kekurangan darah trombosit, maka harus sudah ada stok untuk donor darahnya.
"Beberapa kasus yang saya temukan, antara lain, adalah stok darah trombosit, beberapa kasus pasien atau rumah sakit sulit untuk mendapatkan stok trombosit karena memang kekurangan. Ini akhirnya membuat pasien (DBD) agak drop. Sehingga ketersediaan trombosit ini perlu ditingkatkan," ungkapnya.
Baca juga : Kasus DBD di Banyumas Masih Tinggi, Ada 5 Pasien Meninggal Dunia
Faktor lain yang menjadi perhatiannya adalah soal perubahan iklim. Saat ini, masuk masa pancaroba yang sangat panjang, sehingga nyamuk berkembang biak dengan cepat di masa-masa ini. Jadi, lanjutnya, perubahan iklim ini harus menjadi perhatian semua pihak, kewaspadaan harus ditingkatkan. Menurutnya, saat ini Kemenkes dengan beberapa upaya yang sudah dilakukan perlu ditingkatkan.
"Artinya beberapa upaya sudah dilakukan Kemenkes, (namun) harus ada terobosan yang lebih signifikan lagi untuk bisa menghentikan dengan segera lonjakan angka pasien DBD, khusus harus menekan semaksimal mungkin angka meninggal yang disebabkan oleh DBD," pungkasnya.
Diketahui pada minggu ke 16 tahun ini, jumlah kasus DBD sebanyak 76.132 kasus dengan angka kematian mencapai 540 kasus. (Iam/Z-7)
Terkini Lainnya
Ini Dampak Penderita DBD saat Terlambat Ditangani
Kewaspadaan Orangtua Kunci Keberhasilan Penanganan DBD pada Anak
Dosis Vaksin Dengue Harus Sesuai Agar Efektif Melawan DBD
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
870 Kasus DBD di Tasikmalaya Belum Terkendali
Angka Kematian DBD Alami Penurunan
Enesis Group Dapat Apresiasi Jadi Mitra Aktif dalam Germas Award Tahun 2023
Komisi IV DPR RI Apresiasi Program Gernas El Nino dan IP400 di Klaten
Kemenkes-Kao Indonesia Literasi 10 Ribu Anak Hidup Lebih Sehat
Gelorakan Lagi Germas, Menko PMK Bersama Para Menteri Jalan Sehat di Monas
Sekda Meninggal saat Kampanyekan Germas di Alun-alun Tegal
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap