visitaaponce.com

Selama Pandemi, Jumlah Pengguna Kursus Daring Meningkat 92 Persen

Selama Pandemi, Jumlah Pengguna Kursus Daring Meningkat 92 Persen
Kegiatan pengimbasan praktik baik penyelenggaraan kursus daring sendiri dilakukan secara serentak di lima kota(Dok)

Selama Pandemi, Jumlah Pengguna Kursus Daring Meningkat 92 Persen

 

DIREKTORAT Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kegiatan Pengimbasan Praktik Baik Penyelenggaraan Kursus Daring yang dilakukan serentak di 5 (lima) kota berbeda. Hal tersebut menjadi upaya transformasi pendidikan vokasi yang inovatif dan adaptif melalui layanan kursus daring di lembaga kursus dan pelatihan (LKP).

Baca juga : Dukung Pendidikan Vokasi, Daikin Bangun Pusat Keunggulan di SMK

Selain mendorong inovasi LKP, kegiatan pengimbasan praktik baik penyelenggaraan kursus daring juga menjadi bentuk komitmen Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, khususnya Direktorat Kursus dan Pelatihan dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan vokasi yang relevan dengan tuntutan perkembangan zaman.

Terlebih, potensi bagi platform kursus daring untuk terus berkembang. Hasil survei yang dikeluarkan oleh Mckinsey menunjukkan bahwa jumlah pengguna jasa kursus daring pada tahun 2021 mencapai 220 juta orang, atau naik 92% karena pandemi Covid-19.

Direktur Kursus dan Pelatihan, Nahdiana, dalam sambutannya mengatakan revolusi industri 5.0 yang sedang berjalan saat ini menjadikan internet of things (IoT) sebagai tolok ukur utama di segala segmen tidak terkecuali di dunia pendidikan. 

Baca juga : Masyarakat Antusias Kunjungi Pameran Pelatihan dan Produksi Vokasi Kemenaker

Oleh karena itu, sebagai salah satu penyelenggara pendidikan vokasi, LKP juga dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dan terus bertransformasi, salah satunya dengan menyelenggarakan kursus dan pelatihan secara daring. "Kami di Kemendikbudristek akan terus berupaya mendukung dan memfasilitasi transformasi pendidikan di Indonesia,” kata Nahdiana dalam keterangan yang diterima hari ini.

Penggunaan kursus daring, lanjut Nahdiana, juga akan memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi masyarakat agar bisa meningkatkan skills dan kompetensi dalam rangka pengembangan diri mereka. Tidak hanya itu, kursus daring juga diyakini dapat menjangkau target peserta didik yang lebih luas. 

"Melalui kursus daring, sekali lagi kami berharap jangkauan pendidikan yang berkualitas akan lebih luas," tambah Nahdiana. 

Baca juga : Menaker Dampingi Wapres Buka Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023

Kegiatan pengimbasan praktik baik penyelenggaraan kursus daring sendiri dilakukan secara serentak di lima kota yang berbeda, yaitu di Kabupaten Pringsewu, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Grobogan.

Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini tidak hanya dari LKP pengimbas yang merupakan lembaga yang sudah secara aktif menyelenggarakan kursus daring, tetapi juga dari SEAMEO SEAMOLEC yang merupakan mitra Kemendikbudristek dalam pengembangan pembelajaran jarak jauh melalui Learning Management System (LMS) https://kursusdaring.kemdikbud.go.id/.

Fokus utama dalam pelatihan ini adalah bagaimana dapat memberikan kemudahan akses pendidikan dengan biaya terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkan. Detailnya adalah bagaimana peserta didik yang berada di daerah terpencil dapat merasakan bagaimana belajar dengan instruktur-instruktur kompeten dari lembaga-lembaga berkualitas, dan sertifikat yang didapatkan oleh lulusan program kursus daring ini dapat diakui sebagai portofolio yang mempersiapkan mereka pada kehidupan dunia kerja.

Baca juga : Berinovasi untuk Negeri, Empat Program Talenthub Diganjar Penghargaan

Dalam kesempatan ini, Heni Tishaeni, selaku perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Cimahi menilai penyelenggaraan kursus daring dan peluangnya ini sangat luar biasa seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini. 

“Kursus daring memudahkan dalam artian pembelajaran lebih efektif dari sisi biaya dan waktu,” kata Heni.

Menurut Heni, Dinas Pendidikan Kota Cimahi saat ini masih dalam tahap pemetaan terkait dengan daerah-daerah mana saja yang bisa menyelenggarakan kursus daring, termasuk LKP-LKP-nya. 

Sementara itu, LKP Kunci Jemari yang turut menjadi salah satu Lembaga Pengimbas di Kota Tangerang Selatan juga menyatakan keseriusannya untuk terus mendampingi LKP-LKP calon penyelenggara kursus daring, sehingga mereka bisa mandiri terdaftar dalam platform penyelenggaraan kursus daring dan aktif membuat konten yang informatif dan bermanfaat. ( Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat