visitaaponce.com

Potensi Zakat dan Wakaf Mencapai Rp507 Triliun, Wapres Minta Jumlah Lembaga Pengelolanya Diperbanyak

Potensi Zakat dan Wakaf Mencapai Rp507 Triliun, Wapres Minta Jumlah Lembaga Pengelolanya Diperbanyak
Potensi zakat dan wakaf tanah air belum dikelola dengan baik(Dok. Kemnaker)

WAKIL Presiden Ma'ruf Amin menekankan pentingnya meningkatkan jumlah lembaga amil zakat dan mendukung pembentukan Ruang Amal Indonesia (RAI). Sebab, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun, dan wakaf mencapai mencapai Rp180 triliun, namun banyak lembaga amil zakat yang belum dikelola dengan baik.

"Saya sangat mendukung keberadaan lembaga-lembaga yang bergerak dalam mengumpulkan dana untuk kebaikan. Potensinya memang ada," ujar Ma'ruf Amin saat meresmikan lembaga amil zakat RAI, di kantor Istana Wapres, Jakarta, pada Selasa (14/5).

Acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia; Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah; Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki; pimpinan Baznas Achmad Sudrajat; serta Ketua Yayasan RAI, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa.

Baca juga : Wapres Sebut Penyerapan Potensi Zakat Indonesia Baru 10%

Wapres menyebutkan masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan Indonesia ke depan.

"Oleh karena itu, kita perlu lebih banyak lembaga amil zakat yang kredibel. Bukan hanya banyak, tapi juga harus selektif, dengan inovasi dan ide kreatif untuk mengoptimalkan pengumpulan dan pemanfaatan dana tersebut," tambahnya.

Wapres juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Agama yang telah mengeluarkan izin operasional untuk 170 lembaga amil zakat hingga Februari 2024. Langkah ini dianggap penting untuk menjaga kepercayaan umat dan memastikan pengelolaan dana yang transparan.

Baca juga : Kemenag Perkuat Akselerasi Pengembangan Zakat dan Wakaf di Indonesia

"Selamat atas peluncuran RAI. Saya berharap RAI bisa menjadi akselerator dalam transformasi pengelolaan dana sosial syariah dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan umat," ucapnya.

Pembina Yayasan RAI Taufiq R Abdullah, turut menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi zakat dan wakaf yang sangat tinggi serta budaya kepedulian yang kuat. Indonesia telah dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia selama enam tahun berturut-turut.

Taufiq menjelaskan bahwa RAI akan fokus pada pembangunan sosial kemanusiaan, keagamaan, pendidikan, dan lingkungan melalui pengelolaan zakat, infak, sedekah, wakaf, CSR, dan dana sosial lainnya. RAI telah merancang program-program untuk merespons berbagai kondisi dan kebutuhan masyarakat.

"Beberapa program di antaranya adalah Program Amal Inklusi, Amal Vokasi, Amal Migran, Amal Tangguh, Amal Pangan, Amal Cendekia, Amal Sehat, Amal Wirausaha, Amal Lestari, dan Amal Wakaf," jelasnya.

Taufiq optimistis bahwa pengelolaan filantropi di Indonesia akan meningkat setiap tahun. Hal ini dapat dicapai melalui kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan lembaga-lembaga sosial. #MIA (RO/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat