visitaaponce.com

Kemenag Siapkan Kuota Jemaah Safari Wukuf untuk 300 Orang

Kemenag Siapkan Kuota Jemaah Safari Wukuf untuk 300 Orang
Jemaah haji dari berbagai negara memadati sekaligus memanjatkan doa di bukit Jabal Rahmah di Padang Arafah, Mekkah, Jumat (8/7/2022)(MI/Susanto)

PEMERINTAH menyiapkan layanan Safari Wukuf bagi jemaah lansia atau tengah sakit yang tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah. Sebanyak 300 kuota akan disiapkan bagi jemaah safari wukuf.

Hal itu dikatakan Kepala Daerah Kerja (Daker) Khalilurrahman kepada tim media center haji di Kantor Urusan Haji Indonesia, Makkah, Sabtu (1/6).

"Kita sudah mengadakan persiapan membuat skema bagaimana jamaah yang nanti tidak punya pendamping yang dinyatakan oleh dokter memang tidak bisa melaksanakan ibadah Haji secara sempurna. Tidak perlu wukuf, tidak perlu mabit di Muzdalifah dan Mina atau yang perlu disafariwukufkan.,” jelasnya.

Baca juga : PPIH Upayakan Jemaah Haji Lansia Pulang Lebih Awal setelah Safari Wukuf

Menurut Khalil, panggilan akrab Kadaker, kuota jemaah yang akan disafariwukufkan sebanyak 300 orang. Safari wukuf ini, kata dia, semata-mata demi kesehatan, keselamatan jemaah haji Indonesia mengingat jumlah jemaah haji tahun ini terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Untuk safari wukuf kita mendapatkan data dari dokter Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) kantor kesehatan Indonesia. Mereka yang akan melakukan filter siapa yang berhak untuk safari wukuf lansia,” terangnya.

Hal itu, lanjutnya, mempertimbangkan usia, kesehatan dan pendamping. Selain safari wukuf lansia yang menjadi tanggung jawab Kemenag, ada juga safari wukuf yang menjadi tanggung jawab kantor kesehatan Indonesia.

Baca juga : Jelang Puncak Haji, Ini Keringanan Ibadah bagi Jemaah Lansia, Risti dan Penyandang Disabilitas

"Safari wukuf KKHI, mereka sangat sakit, tidak bisa duduk, tidak bisa berdiri, menggunakan alat bantu pernafasan. Itu yang disafariwukufkan oleh KKHI,” jelas Khalil.

Jadi baik yang safari wukuf lansia non-KKHi ataupun yang KKHI, tetap semuanya mendapatkan rekomendasi dan berdasarkan filterisasi dari kantor kesehatan haji di Indonesia, di Mekah.

“Untuk safari wukuf non lansia kuotanya 300, kalau yang KKHI masih pendataan,” katanya.

Baca juga : Smart Locator, Alat Pendeteksi Keberadaan Jemaah Lansia

 

Kriteria jemaah haji safari wukuf turut dibagikan Kemenag melalui media sosialnya. Berikut rinciannya.

• Jemaah haji lansia dan disabilitas yang tidak mandi (tirah baring) dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan dasar (makan, minum, mandi, mobilisasi).

Baca juga : Hindari Demensia, Jemaah Lansia Diimbau Hindari Kelelahan dan Dehidarasi

• Jemaah haji lansia dan disabilitas yang tidak bisa berjalan/pengguna kursi roda karena sakit atau kondisi kelemahan.

• Jemaah haji lansia dan disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti: jantung, hipertensi, stroke (sedang-berat), demensia.

• Jemaah haji lansia dan disabilitas yang pulang perawatan dari KKHI dengan kelemahan.

• Jemaah haji lansia dan disabilitas yang mengalami gangguan kejiwaan (depresi, kecemasan, gaduh gelisah, amuk).

• Jemaah haji lansia dan disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan oleh petugas kloter (akan diverifikasi oleh Petugas Safari Wukuf Khusus).

• Jumlah jemaah haji lansia dan disabilitas yang akan disafariwukufkan maksimal 27 jemaah setiap sektor.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat