Ini Perbedaan Sikap Generasi dalam Persiapan Idul Adha
![Ini Perbedaan Sikap Generasi dalam Persiapan Idul Adha](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/6814a54238a04444cc0b827d5f50260b.jpg)
SEBENTAR lagi umat Muslim merayakan Idul Adha. Berbicara Idul Adha identik dengan kurban. Ternyata ada perbedaan sikap terkait kemasan dalam antar generasi.
Berdasarkan survei yang dilakukan Jakpat terhadap 1.383 responden, sembilan dari 10 responden mengaku menerima daging kurban dalam kemasan plastik. Pemilihan plastik dinilai 60% responden karena praktis.
Berikutnya pembungkus yang dapat mencegah bakteri (55%), tidak mengkontaminasi daging (55%), dan ramah lingkungan (52%).
Baca juga : Program Tebar Hewan Kurban 1444H untuk Pemerataan Kesejahteraan dan Kelestarian Alam
Gen X ternyata generasi yang paling memperhatikan kebersihan bungkus daging. Di mana 60% menjawab plastik.
Namun, Gen X dan Gen Z memilih alternatif ramah lingkungan, Gen X memilih bungkus daun pisang/daun jati (44%), sementara Gen Z memilih untuk membawa wadah sendiri dari rumah (43%).
Selain itu dalam pemilihan hewan kurban, sebanyak 59% pembelian hewan kurban dilakukan secara langsung dari peternak dan 31% di pasar hewan.
Baca juga : Idul Adha, Masyarakat Diimbau Terapkan Prinsip Ecoqurban
Selain itu, dalam survei tampak jelas perbedaan Gen Z, Milenial, dan Gen X dalam penyerahan daging kurban. Gen Z ternyata lebih memperhatikan kepada siapa daging diserahkan. Sedangkan Millenial dan Gen X memilih menyerahkan ke panitia.
Terkait pembelian hewan kurban, kebanyakan responden sengaja membeli langsung dari peternak. Sebanyak 91% mengaku untuk mengetahui kualitas hewan, bisa negosiasi harga (66%), dan berinteraksi langsung dengan penjual (60%).
Dengan pembelian langsung, sebanyak 47% responden mengaku mereka bisa merasakan keterlibatan langsung dalam proses kurban.
Baca juga : Komunitas Ini Gunakan Wadah Ramah Lingkungan untuk Daging Kurban
“Meskipun pembelian online menawarkan kemudahan, alasan-alasan seperti memeriksa kualitas hewan, negosiasi harga, dan interaksi dengan penjual membuat banyak orang tetap memilih cara tradisional," ujar Septiana Widi Sugiastuti, Research Lead Jakpat, Selasa (4/6).
"Penyedia jasa kurban online dapat menawarkan layanan tambahan seperti video call untuk melihat kondisi hewan secara real-time atau jaminan kualitas dan pengembalian uang jika hewan tidak sesuai dengan yang dijanjikan,” lanjutnya.
Untuk biaya, para responden mengaku menyiapkan dana Rp1,5-5 juta.(Z-3)
Terkini Lainnya
Kurban Serempak Empat Ton Daging di Idul Adha 1445 H
Berkontribusi Nyata, Rayakan Idul Adha dengan Pembagian Hewan Kurban
Idul Adha Momentum Mendorong Masyarakat Jadi Generasi Amanah
Rayakan Momen Idul Adha, 373 Hewan Kurban Disalurkan ke 13 Pesantren dan Lima Panti Asuhan
Yayasan Muslim Sinar Mas Land Berikan 481 Hewan Kurban
Ribuan Ton Sampah Jeroan Hewan Kurban Cemari Saluran Air dan Situ di Depok
Masjid Penyalur Hewan Kurban Diimbau Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan
Cegah Penyakit, Pelabelan Nutri Grade Makanan Kemasan Dibahas Juni
Wajib Tahu Sebelum Dipakai! ini Perbedaan Oli Asli dan Palsu
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap