visitaaponce.com

Mengenal Kanker Limfoma Penyebab, Pencegahan, dan Cara Mengobati

Mengenal Kanker Limfoma: Penyebab, Pencegahan, dan Cara Mengobati
Mengenal kanker limfoma(Freepik)

KANKER limfoma adalah jenis kanker yang berkembang dalam sistem limfatik, bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Sistem limfatik terdiri dari jaringan pembuluh dan kelenjar getah bening yang membantu melawan infeksi dan penyakit.

Limfoma terjadi ketika limfosit, sejenis sel darah putih yang berperan dalam pertahanan tubuh, mulai berkembang biak secara tidak normal dan membentuk tumor di kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, dan bagian lain dari tubuh.

Ada dua jenis utama limfoma: limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Limfoma Hodgkin, yang dikenal dengan adanya sel Reed-Sternberg, lebih jarang terjadi tetapi memiliki prognosis yang lebih baik jika didiagnosis dan diobati secara dini. Limfoma non-Hodgkin mencakup berbagai jenis kanker limfositik dengan ciri-ciri yang bervariasi.

Baca juga : Multiple Myeloma, Risiko Meningkat dengan Pertambahan Usia

Penyebab Kanker Limfoma

Penyebab pasti limfoma belum diketahui, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit ini:

  1. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang mengidap HIV/AIDS atau mereka yang menjalani transplantasi organ, lebih berisiko terkena limfoma.

  2. Infeksi Tertentu: Infeksi virus tertentu seperti Epstein-Barr (penyebab mononukleosis) dan Human T-cell leukemia/lymphoma virus (HTLV-1) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko limfoma.

    Baca juga : Ada Risiko Kesehatan Menghantui Tren Tato Permanen yang Makin Populer, Apakah Itu?

  3. Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan limfoma atau gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya dapat meningkatkan risiko seseorang.

  4. Paparan Bahan Kimia: Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia tertentu, seperti pestisida dan pelarut organik, mungkin berkontribusi pada peningkatan risiko limfoma.

  5. Kondisi Autoimun: Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis atau lupus dapat meningkatkan risiko limfoma karena peradangan kronis dan aktivitas sistem kekebalan yang berlebihan.

    Baca juga : Amankah Kate Middleton dan Raja Charles III Bertemu Masyarakat Saat Jalani Pengobatan Kanker?

Pencegahan Kanker Limfoma

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah limfoma, beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini:

  1. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh yang Sehat: Mengadopsi gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan tidur yang cukup dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.

  2. Menghindari Paparan Bahan Kimia Berbahaya: Menggunakan pelindung diri saat bekerja dengan bahan kimia dan menghindari paparan jangka panjang dapat mengurangi risiko.

    Baca juga : Aplikasi Lisensi Biologi Datopotamab Deruxtan Akhirnya Disetujui di AS

  3. Mencegah dan Mengelola Infeksi: Menghindari infeksi dengan vaksinasi yang tepat dan mengobati infeksi secara dini dapat membantu mengurangi risiko.

  4. Mengelola Penyakit Autoimun: Mencari perawatan medis yang tepat untuk mengelola kondisi autoimun dapat membantu mengurangi risiko peradangan kronis yang dapat memicu limfoma.

Cara Mengobati Kanker Limfoma

Pengobatan limfoma tergantung pada jenis, stadium, dan kondisi kesehatan umum pasien. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan meliputi:

  1. Kemoterapi: Penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Kemoterapi dapat diberikan secara oral atau melalui infus.

  2. Radioterapi: Penggunaan sinar radiasi tinggi untuk membunuh sel kanker. Radioterapi sering digunakan pada stadium awal limfoma atau sebagai bagian dari perawatan kombinasi.

  3. Terapi Biologis: Penggunaan obat-obatan yang membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan melawan sel kanker. Terapi ini termasuk antibodi monoklonal dan inhibitor checkpoint.

  4. Transplantasi Sumsum Tulang: Prosedur ini menggantikan sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat dari donor. Transplantasi sumsum tulang dapat membantu mengembalikan fungsi normal sistem kekebalan tubuh.

  5. Terapi Target: Penggunaan obat-obatan yang menargetkan molekul atau jalur spesifik yang terlibat dalam pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Terapi ini dapat mengurangi kerusakan pada sel normal dan meningkatkan efektivitas pengobatan.

  6. Operasi: Pada beberapa kasus limfoma yang terlokalisasi, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat tumor. Namun, operasi jarang digunakan sebagai pengobatan utama untuk limfoma.

Perawatan Lanjutan dan Pemantauan

Setelah pengobatan, pasien limfoma perlu menjalani pemantauan rutin untuk memastikan kanker tidak kambuh dan untuk mengelola efek samping jangka panjang dari pengobatan. Pemantauan melibatkan pemeriksaan fisik, tes darah, dan pencitraan seperti CT scan atau PET scan.

Dukungan psikososial juga penting bagi pasien yang telah melalui pengobatan kanker. Bergabung dengan kelompok dukungan, konseling, dan mendiskusikan kekhawatiran dengan penyedia layanan kesehatan dapat membantu pasien dan keluarga mereka mengatasi tantangan emosional yang mungkin timbul.

Kanker limfoma adalah penyakit serius yang memerlukan perhatian medis segera. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, memahami faktor risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini. Dengan kemajuan dalam pengobatan dan perawatan, banyak pasien limfoma dapat mencapai remisi dan menjalani kehidupan yang sehat. Penting bagi individu untuk tetap waspada terhadap perubahan dalam kesehatan mereka dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat