Seputar Mitos dan Fakta Kanker, Cek Faktanya
![Seputar Mitos dan Fakta Kanker, Cek Faktanya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/a113430259513d2d907e36b3d43900f9.jpg)
KASUS baru kanker terus meningkat, tetapi masih banyak masyarakat yang salah kaprah tentangnya. Menurut data Kemenkes RI tahun 2022, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebesar 136 orang per 100.000 penduduk dan menempati urutan ke-8 di Asia Tenggara
Beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan ialah benarkah kanker diturunkan, apakah kanker menular atau benarkah cara memasak yang salah dapat memicu kanker?
Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan hematologi onkologi, Nadia Mulansari, menyampaikan bahwa faktor keturunan dalam kanker hanya 5%-10% atau sangat kecil.
Baca juga : 4 Mitos dan Fakta Tentang Radioterapi dalam Prosedur Pengobatan Kanker
"Jadi, kecil sekali kanker karena gen," kata Nadia.
Faktanya, sambung Nadia, rokok menjadi penyebab kanker yang juga cukup besar, hingga 30%. Selain itu, kanker juga bisa terjadi karena faktor lingkungan, infeksi virus, obesitas, alkohol, obesitas, dan diet yang bisa menimbulkan zat karsinogenik (penyebab kanker).
"Meski orangtua mengalami kanker, bukan berarti keturunannya otomatis terkena kanker. Keturunan yang tidak memiliki riwayat kanker mungkin saja bisa terkena kanker karena dampak lingkungan dan kebiasaan," bebernya.
Baca juga : Radioterapi Makin Canggih, Pengobatan Kanker Kian Presisi
Mitos lain yang banyak dipertanyakan adalah apakah kanker menular? "Jawabannya tidak," sergah Nadia.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak tahu tentang fakta ini karena diirinya mendapat pengakuan dari pasien yang takut menularkan ke bayi, orangtua, atau kerabatnya di rumah.
Kanker bukan penyakit menular, tetapi ada beberapa kanker yang disebabkan virus yang dapat menular, seperti human papilloma virus (HPV) yang dapat menyebabkan kanker leher rahim dan beberapa jenis kanker lainnya. Selain itu, virus hepatitis B atau C juga dapat menyebabkan kanker hati.
Baca juga : Sentra Medika Bangun Pusat Layanan Kanker di Cibinong
Soal anggapan cara memasak salah bisa memicu kanker, Nadia membenarkannya. "Bukan jenis makanannya, tapi cara memasaknya yang salah," kata Nadia.
Saat memasak, ungkap Nadia, temperatur dan waktu merupakan hal penting. Sebab, memasak daging dalam temperatur atau suhu tinggi ini dapat menyebabkan adanya zat kimia dinamakan heterocyclic amines/HCAs dan ini yang menyebabkan salah satu faktor risiko penyebab kanker.
Bagaimana dengan peluang sembuh dari kanker? Nadia mengatakan, pada pasien yang didiagnosis kanker stadium 1, angka kesembuhannya bisa mencapai 100%-81% sehingga peluang hidupnya lebih besar. Sementara jika pasien telat didiagnosis dan ternyata sudah stadium lanjut, persentase kehidupannya akan jauh berkurang dan survivalnya hanya 26%. (H-2)
Terkini Lainnya
Teknologi Terbaru Car-T Cell Atasi Kanker Darah, Tingkatkan Harapan Hidup
Radioterapi Makin Canggih, Pengobatan Kanker Kian Presisi
4 Mitos dan Fakta Tentang Radioterapi dalam Prosedur Pengobatan Kanker
Inilah Pengobatan Tepat agar Kanker Payudara Tak Kembali Kambuh
Pemanfaatan Layanan Telemedicine untuk Mendukung Pasien Kanker
Daging Kambing Sebabkan Hipertensi Hanya Mitos, Justru Baik untuk Jantung
Makan Daging Kambing Dipastikan tidak Meningkatkan Risiko Hipertensi
Blau Bisa Mengobati Gondongan Dipastikan Hanya Mitos
Yuks Pahami Mitos Kehamilan
Ini Sejumlah Mitos Terkait Serangan Jantung Saat Berolahraga
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap