visitaaponce.com

Seputar Mitos dan Fakta Kanker, Cek Faktanya

Seputar Mitos dan Fakta Kanker, Cek Faktanya
Ilustrasi(freepik.com)

KASUS baru kanker terus meningkat, tetapi masih banyak masyarakat yang salah kaprah tentangnya. Menurut data Kemenkes RI tahun 2022, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebesar 136 orang per 100.000 penduduk dan menempati urutan ke-8 di Asia Tenggara

Beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan ialah benarkah kanker diturunkan, apakah kanker menular atau benarkah cara memasak yang salah dapat memicu kanker?

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan hematologi onkologi, Nadia Mulansari, menyampaikan bahwa faktor keturunan dalam kanker hanya 5%-10% atau sangat kecil.

Baca juga : 4 Mitos dan Fakta Tentang Radioterapi dalam Prosedur Pengobatan Kanker

"Jadi, kecil sekali kanker karena gen," kata Nadia.

Faktanya, sambung Nadia, rokok menjadi penyebab kanker yang juga cukup besar, hingga 30%. Selain itu, kanker juga bisa terjadi karena faktor lingkungan, infeksi virus, obesitas, alkohol, obesitas, dan diet yang bisa menimbulkan zat karsinogenik (penyebab kanker).

"Meski orangtua mengalami kanker, bukan berarti keturunannya otomatis terkena kanker. Keturunan yang tidak memiliki riwayat kanker mungkin saja bisa terkena kanker karena dampak lingkungan dan kebiasaan," bebernya.

Baca juga : Radioterapi Makin Canggih, Pengobatan Kanker Kian Presisi

Mitos lain yang banyak dipertanyakan adalah apakah kanker menular? "Jawabannya tidak," sergah Nadia.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak tahu tentang fakta ini karena diirinya mendapat pengakuan dari pasien yang takut menularkan ke bayi, orangtua, atau kerabatnya di rumah.

Kanker bukan penyakit menular, tetapi ada beberapa kanker yang disebabkan virus yang dapat menular, seperti human papilloma virus (HPV) yang dapat menyebabkan kanker leher rahim dan beberapa jenis kanker lainnya. Selain itu, virus hepatitis B atau C juga dapat menyebabkan kanker hati.

Baca juga : Sentra Medika Bangun Pusat Layanan Kanker di Cibinong

Soal anggapan cara memasak salah bisa memicu kanker, Nadia membenarkannya. "Bukan jenis makanannya, tapi cara memasaknya yang salah," kata Nadia.

Saat memasak, ungkap Nadia, temperatur dan waktu merupakan hal penting. Sebab, memasak daging dalam temperatur atau suhu tinggi ini dapat menyebabkan adanya zat kimia dinamakan heterocyclic amines/HCAs dan ini yang menyebabkan salah satu faktor risiko penyebab kanker.

Bagaimana dengan peluang sembuh dari kanker? Nadia mengatakan, pada pasien yang didiagnosis kanker stadium 1, angka kesembuhannya bisa mencapai 100%-81% sehingga peluang hidupnya lebih besar. Sementara jika pasien telat didiagnosis dan ternyata sudah stadium lanjut, persentase kehidupannya akan jauh berkurang dan survivalnya hanya 26%. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat