4 Mitos dan Fakta Tentang Radioterapi dalam Prosedur Pengobatan Kanker
![4 Mitos dan Fakta Tentang Radioterapi dalam Prosedur Pengobatan Kanker](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/944917906692046406cc3177d957b867.jpeg)
RADITERAPI merupakan salah satu metode pengobatan kanker yang umum digunakan, namun masih banyak masyarakat yang memiliki pemahaman yang salah atau mitos terkait prosedur ini. Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas, berikut adalah beberapa mitos yang umum terkait dengan radioterapi, beserta fakta yang sesungguhnya.
Mengutip melalu pernyataan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi RS Mitra Keluarga Bekasi Timur Prinka Diaz Adyta dalam pembukaan Pusat Layanan Ongkologi bahwa masih terdapat sejumlah mitos tentang pengobatan kanker yang berkembang di Indonesia. Namun faktanya, mitos itu tidaklah benar.
Mitos 1: Radioterapi selalu menyebabkan rasa sakit dan efek samping yang parah.
Baca juga : Akupuntur Bisa Digunakan untuk Terapi Paliatif Pasien Kanker
Fakta: Meskipun radioterapi dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti kelelahan dan iritasi kulit, tidak semua pasien mengalami rasa sakit atau efek samping yang parah. Efek samping radioterapi dapat dikelola dengan baik oleh tim medis.
Mitos 2: Radioterapi selalu menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan sehat di sekitar tumor.
Fakta: Radioterapi modern menggunakan teknik yang sangat presisi untuk meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat di sekitar tumor. Teknologi seperti IMRT dan VMAT memungkinkan pengiriman dosis radiasi yang tepat pada tumor sambil melindungi jaringan sehat.
Baca juga : Dukung Penanganan Kanker, Kalbe Bangun Fasilitas Produksi Radiofarmaka Dalam Negeri
Mitos 3: Radioterapi membuat seseorang menjadi radioaktif dan berbahaya bagi orang lain.
Fakta: Radioterapi menggunakan sinar radiasi yang dihasilkan dari mesin luar dan tidak membuat seseorang menjadi radioaktif. Setelah sesi radioterapi selesai, pasien tidak membawa radiasi di tubuh mereka dan aman untuk berinteraksi dengan orang lain.
Mitos 4: Radioterapi tidak efektif dan hanya menyebabkan penderitaan.
Baca juga : Sentra Medika Bangun Pusat Layanan Kanker di Cibinong
Fakta: Radioterapi adalah salah satu metode pengobatan kanker yang paling efektif dan sering kali digunakan baik sebagai pengobatan tunggal maupun bersamaan dengan operasi atau kemoterapi. Radioterapi telah membantu banyak pasien kanker untuk mencapai remisi atau mengendalikan pertumbuhan tumor.
Mengenali perbedaan antara mitos dan fakta tentang radioterapi penting untuk menghilangkan kekhawatiran dan memahami manfaat sebenarnya dari prosedur ini. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang radioterapi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli radioterapi untuk mendapatkan informasi yang akurat dan tepat.
Dalam perjuangan melawan kanker, memahami sistem perawatan kesehatan yang kompleks dapat menjadi sesuatu yang membingungkan bagi pasien dan keluarga mereka. Dalam hal ini, Mitra Keluarga Bekasi Timur telah memperkenalkan Navigasi Pasien Kanker atau yang biasa disebut NAPAK untuk membimbing dan mendukung pasien kanker sepanjang perjalanan pengobatan mereka.
Baca juga : Waspadai Kekambuhan Kanker Payudara, Faktor Risiko, dan Gejala Awal Kedua
Di Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Bekasi Timur menyediakan Pusat layanan pengobatan Kanker atau Onkologi Center. Layanan yang sudah berjalan selama setahun ini, dapat melayani pasien kanker tanpa harus ke luar kota, apalagi hingga ke luar negeri.
“Di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur sudah fasilitas yang mumpuni. Saat ini RS Mitra Keluarga Bekasi Timur juga sedang dalam proses untuk membuka pelayanan PET Scan dan Kedokteran Nuklir," ucap Kepala Departemen Onco Radiasi RS Mitra Keluarga Bekasi Timur Dessy Jacob.
NAPAK adalah program komprehensif yang dirancang untuk memberikan bantuan dan dukungan yang dipersonalisasi kepada pasien kanker pada setiap langkah proses pengobatan mereka. Mulai dari saat diagnosis hingga perawatan pasca-pengobatan, Navigasi NAPAK menawarkan panduan, sumber daya, dan dukungan emosional untuk memastikan bahwa pasien menerima perawatan dan pengalaman terbaik.
NAPAK terdiri dari Tenaga Medis Profesional yang sudah terlatih untuk membantu pasien dalam menavigasi sistem perawatan kesehatan yang kompleks di suatu institusi pelayanan kesehatan. (Z-10)
Terkini Lainnya
Mitos Seputar Nyeri Pinggang, Punggung, dan Saraf Kejepit
Daging Kambing Sebabkan Hipertensi Hanya Mitos, Justru Baik untuk Jantung
Makan Daging Kambing Dipastikan tidak Meningkatkan Risiko Hipertensi
Seputar Mitos dan Fakta Kanker, Cek Faktanya
Blau Bisa Mengobati Gondongan Dipastikan Hanya Mitos
Yuks Pahami Mitos Kehamilan
5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati Setelah Ada Tersangka Baru
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap