Blau Bisa Mengobati Gondongan Dipastikan Hanya Mitos
![Blau Bisa Mengobati Gondongan Dipastikan Hanya Mitos](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/d2c9bcd5efdca7e73b9de52bd9d5cb51.jpg)
DOKTER spesialis anak lulusan Universitas Gajah Mada, Fitria Mahrunnisa, menegaskan blau atau sabun untuk mencuci baju bisa mengobati gondongan pada anak hanya mitos.
"Hanya mitos. Pemakaian blau tidak bisa mengurangi bengkak gondongan atau menyembuhkan mumps," kata Fitria dalam wawancara daring, Selasa (4/6).
Fitria mengatakan kemungkinan pada zaman dulu penggunaan blau pada anak yang gondongan adalah untuk mendapat efek seperti kompres dingin untuk memberikan rasa nyaman dari nyeri gondongan.
Baca juga : Bukan 1 Kali Sebulan, Obat dan Cek Kesehatan ODHIV Cukup Dilakukan 3 Bulan Sekali
Gondongan atau mumps adalah penyakit yang menyerang kelenjar air liur yang disebabkan oleh infeksi virus Paramyxovirus. Penyakit ini tidak memiliki pengobatan khusus karena akan sembuh dengan sendirinya (self limiting disease).
Sehingga pengobatan yang tepat adalah meringankan gejala serta mencegah risiko komplikasi dengan terapi obat demam serta memberi analgetik atau parasetamol untuk mengurangi nyeri dan demam pada anak.
"Anak juga perlu istirahat yang cukup, konsumsi air putih yang cukup serta mengonsumsi makanan yang lunak dan mengandung banyak air seperti sup, buah, kentang tumbuk, bubur agar mudah dikunyah," ujar Fitria.
Baca juga : Masyarakat Diingatkan Agar Lebih Responsif terhadap Gejala Diabetes
Dosen Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga menyarankan untuk hindari konsumsi makanan yang merangsang air liur seperti makanan pedas dan asam.
Gondongan juga dapat dikompres air dingin sekitar 10-20 menit pada area yang bengkak untuk mengurangi nyeri.
Karena sifatnya yang dapat sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh, gondongan jarang menimbulkan komplikasi terutama jika sudah vaksinasi.
Baca juga : Flu Singapura tak Berarti Alami Flu Seusai Pergi ke Singapura
Namun, dalam beberapa kasus, gondongan bisa menyebabkan keparahan seperti orchitis atau peradangan pada testis sekitar 20%-50% pada laki-laki post pubertas, peradangan pada jaringan otak 15% kasus, radang pada pankreas 2%-5%, dan ketulian dapat terjadi pada satu banding 20.000 kasus.
Pencegahan terbaik adalah melakukan imunisasi gondongan yang dapat diberikan sejak usia 12 bulan bersamaan dengan vaksin campak dan rubella. Imunisasi bertujuan mengurangi komplikasi dan sakit lebih berat.
"Selain itu, pencegahan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan bergizi, menjaga higienitas dengan mencuci tangan dan menghindari kontak dengan anak sakit serta istirahat yang cukup," pungkas dokter yang berpraktik di RS Haji Jakarta itu. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
Mitos Seputar Nyeri Pinggang, Punggung, dan Saraf Kejepit
Daging Kambing Sebabkan Hipertensi Hanya Mitos, Justru Baik untuk Jantung
Makan Daging Kambing Dipastikan tidak Meningkatkan Risiko Hipertensi
Seputar Mitos dan Fakta Kanker, Cek Faktanya
Yuks Pahami Mitos Kehamilan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap