visitaaponce.com

Daging Kambing Sebabkan Hipertensi Hanya Mitos, Justru Baik untuk Jantung

Daging Kambing Sebabkan Hipertensi Hanya Mitos, Justru Baik untuk Jantung
Kambing yang dijual untuk hewan kurban di kawasan Sulfat, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (12/6/2024).(MI/BAGUS SURYO)

DOKTER spesialis gizi klinik RSUD Moewardi, dr Indrawati menjelaskan terdapat berbagai mitos soal daging kambing yang ada di masyarakat hingga banyak orang memilih menghindari konsumsi daging kambing. Padahal faktsnyadaging kambing tidak membuat seseorang alami hipertensi dan justru baik untuk kesehatan jantung.

Hipertensi sering kali dipicu oleh makanan tinggi garam dan lemak jenuh, sementara faktanya daging kambing memiliki kadar garam dan lemak jenuh lebih rendah daripada daging merah lainnya seperti daging sapi, untuk itu mengonsumsi daging kambing secara wajar dan diolah secara benar seperti dipanggang atau direbus tidak akan sebabkan hipertensi.

"Selain itu saat memasak tidak banyak menggunakan garam, penyedap rasa, kecap, santan, atau minyak agar tidak memicu hipertensi," kata Indrawati, Selasa (18/6).

Baca juga : Makan Daging Kambing Dipastikan tidak Meningkatkan Risiko Hipertensi

Mitos selanjutnya yakni daging kambing tidak baik untuk jantung. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh akan menumpuk plak di pembuluh darah jantung. Faktanya daginga kambing justru mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi asam lemak omega 3 yang baik untuk kesehatan jantung.

"Konsumsi daging kambing dengan jumlah yang wajar dan oalahan yang tepat dapat jadi salah satu sumber protein yang baik bagi tubuh," ujar dia.

Mitos ketiga yakni daging kambing susah dicerna, padahal faktanya yakni daging kambing memiliki serat otot yang lebih halus daripada daging merah lainnya yang membuatnya lebih mudah dicerna. Namun dengan banyak metode memasak yang salah, daging kambing sering kali menjadi alot dan susah dicerna.

Baca juga : Resep Sate Sapi Simple, Dijamin Dagingnya Empuk dan Enak

Untuk itu diperlukan metode memasak yang tepat agar daging kambing mudah dicerna seperti merebus, memasak dengan api kecil dalam waktu yang lama, membungkus dengan daun pepaya atau melumuri dengan nanas sebelum diolah.

Mitos lainnya yakni daging kambing mengandung banyak kalori, faktanya daging kambing punya kalori yang lebih rendah dibandingkan daging sapi. Dalam 100 gram daging kambing terdapat 143 kalori sedangkan dengan jumlah yang sama pada daging sapi bisa terdapat 250 kalori.

"Oleh karena itu bagi orang yang ingin jaga asupan kalori tapi ingin tetap konsumsi daging merah maka daging kambing bisa menjadi pilihan yang lebih tepat," ungkap Indrawati.

Terakhir yakni bau menyengat pada daging kambing berasal dari lemak jika lemak tersebut disisihkan lalu daging diolah dengan baik dengan banyak rempah-rempah maka bau tersebut akan hilang. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat