visitaaponce.com

Jelang Kepulangan, Koper Jemaah Mulai Ditimbang

Jelang Kepulangan, Koper Jemaah Mulai Ditimbang
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah mengecek koper jemaah(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

SEMBILAN hari jelang kepulangan kloter pertama, koper milik jemaah haji Indonesia mulai ditimbang. Salah satu kloter yang mulai ditimbang adalah SOC 01 asal embarkasi Solo. Kloter ini diketahui sudah sejak 12 Mei 2024 lalu berada di Tanah Suci. Mereka direncanakan akan pulang ke Tanah Air pada 22 Juni seusai mengikuti wukuf di Arafah.

Ketua Kloter SOC 01, Munsiri mengatakan bahwa pihaknya terus memberikan sosialisasi agar koper yang dibawa jemaah tidak melebihi batas maksimal. "Batas maksimalnya 32 kilogram. Insya Allah sudah aman semua, tidak ada yang lebih," kata dia, Kamis (13/6).

Selain jangan sampai kelebihan muatan, Munsiri juga mengimbau agar para jemaah tidak membawa air zamzam ke dalam tas. Menurut dia, tindakan ini bisa berbuah denda.

Baca juga : Timwas Haji DPR Pertanyakan Hilangnya Bendera RI di Bus Jemaah Haji Indonesia

Rencananya, lanjut Munsiri, Kloter SOC 01 yang kebanyakan merupakan warga Temanggung ini akan pulang ke Tanah Air pada Sabtu (22/6) mendatang dari Bandara Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah. Rombongan yang berjumlah 360 orang ini dijadwalkan tiba di Solo pada Minggu (23/6) dini hari.

"Sebelumnya kami besok ke Arafah dulu. Terus Sabtunya wukuf. Selanjutnya ke Muzdalifah dan Mina," ujarnya.

Pada proses penimbangan bagasi sejumlah jemaah diketahui berlebih. Sumiarsih (62) mengaku harus memutar otak agar baju dan buah tangan yang ia bawa tak lebih dari 32 kilogram. Meski sejak berangkat sudah mengurangi barang bawaan, ia terpaksa harus membongkar koper saat penimbangan. Satu bungkus pakaian ia harus keluarkan karena timbangan kopernya lebih dari 32 kilogram.

Dengan bangga, Sumiarsih pun merinci apa saja oleh-oleh yang ia bawa. "Ada cokelat 6 kilogram, ada kurma 2 kilogram. Baju muslim 5 beli di Madinah. Ada 6 beli di Kakiyah sini. Sajadah satu kodi, minyaknya 2 dus," kata dia.

Cokelat yang ia bawa rencananya akan diberikan pada sang cucu yang berada di pesantren. Sementara baju dan sajadah adalah jatah para tetangga dan sanak saudara. "Saya berikan pada semua yang mendoakan saya," kata dia. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat