visitaaponce.com

Idul Adha Momentum Kepedulian Sosial

Idul Adha Momentum Kepedulian Sosial
Wapres Ma'ruf Amin melaksanakan Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal Jakarta(Dok)

RIBUAN umat Islam dari berbagai daerah mengikuti kegiatan Salat Idul Adha 1445 Hijriah di Masjid Istiqal. Selain dihadiri oleh warga, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia dan para duta besar juga turut kusyuk mengikuti ibadah. 

Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Suyitno yang bertugas sebagai khatib dalam pelaksanaan salat ini, menyampaikan khotbah dengan tema "Semangat Idul Adha Hadirkan Cinta dan Kepedulian Sosial". Pada kesempatan tersebut khatib mengajak jemaah untuk merenungkan makna yang dalam dari perayaan Idul Adha.

Dalam khotbahnya, Suyitno mengisahkan ujian yang dihadapi oleh keluarga Nabi Ibrahim alaihissalam. Ketika Ismail mencapai usia balig, Nabi Ibrahim alaihissalam mendapatkan petunjuk melalui mimpi untuk menyembelih putranya. Hal tersebut sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surat As-Shafat ayat 102.

Baca juga : Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan Menunaikan Sholat Idul Adha dan Berkurban di Masjid Istiqlal

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai Anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar," tertulis dalam Ayat As-Shafat ayat 102. 

Ayat tersebut menggambarkan dialog yang demokratis antara ayah dan anak sebelum mengambil keputusan penting. Keluarga Nabi Ibrahim menunjukkan kepribadian mulia dengan kepatuhan penuh kepada perintah Allah Swt, yang menjadikan Nabi Ibrahim alaihissalam mendapat gelar Khalilullah," ujar Suyitno di Jakarta, Senin (17/6). 

Pada kesempatan tersebut, Suyitno juga menyoroti keteguhan dan kesabaran yang ditunjukkan oleh Siti Hajar, ibu dari Nabi Ismail alaihissalam, sebagai simbol ketokohan tripartit antara ayah yang tegas dan demokratis, anak muda yang tangguh dan pemberani, serta ibu yang penuh kasih dan sabar. 

Baca juga : Kaban Suyitno: Pesan Kemanusiaan dan Kepedulian Sosial sebagai Makna Idul Adha

“Ketiga figur ini menjadi contoh teladan bagi umat manusia sepanjang masa,” terangnya.

Bangsa yang besar, kata Suyitno, membutuhkan figur-figur seperti Nabi Ibrahim alaihissalam yang tegas dan memegang teguh prinsip meskipun menghadapi situasi sulit dan berisiko. Sosok pemuda seperti Nabi Ismail alaihissalam, yang ulet dan berani, juga sangat dibutuhkan. 

Suyitno menutup khotbahnya dengan mengutip syair dari Ahmad bin al-Husein al-Ja'fi al-Kindi al-Kufi (Al-Mutanabbi) yang mengajarkan tentang mencapai kemuliaan dengan usaha dan pengorbanan. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat