Melibatkan Masyarakat dalam Memelihara Cagar Budaya
![Melibatkan Masyarakat dalam Memelihara Cagar Budaya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/cde3762c8a5a732a6d1ba2927b25b810.jpeg)
KETERLIBATAN masyarakat dalam memelihara cagar budaya bisa dilakukan dengan menggunakannya untuk kepentingan sehingga ada lokasi yang terus terpakai, dirawat secara konsisten, serta nilainya selalu bertambah.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud-Ristek, Hilmar Farid mengatakan banyak orang ingin memiliki bangunan cagar budaya untuk mengubahnya, kadang-kadang membongkar, hingga membuat baru. Namun yang bisa dilakukan tentunya memastikan keterlindungannya.
Oleh karena itu, cagar budaya harus sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah, maka berlaku hukum pidana bagi siapa pun yang berusaha mengubah atau menggantinya. Bisa dibayangkan bangunan tua yang punya sejarah panjang dengan narasi begitu hebat, tiba-tiba dibongkar diganti ruko yang membuat nilai warisan budayanya hilang.
Baca juga : Revitalisasi Kawasan Candi Muarajambi Turut Berdayakan Masyarakat
"Tetapi, lebih dari itu, kita juga terus menyosialisasikan bahwa dengan memelihara cagar budaya seperti adanya dan menggunakannya untuk berbagai macam kepentingan, itu justru nilainya akan bertambah," kata Hilmar dalam peringatan Hari Purbakala ke-111 di Jakarta Pusat, Jumat (21/6).
Saat ini sudah banyak contoh, seperti Perumahan Peruri yang ada di Blok M, MBloc, gedung kantor pos menjadi Pos Bloc, dan ada begitu banyak inisiatif lain di daerah menggunakan bangunan cagar budaya, mempertahankan keasliannya, dan justru dengan begitu nilainya akan bertambah.
"Pengalaman-pengalaman ini yang terus kita sampaikan kepada para pemilik, dan kita juga siap bekerja sama, karena kita tahu tidak murah dan tidak mudah memelihara cagar budaya itu. Tentu kita menyadari itu, dan dengan kerja sama berbagai pihak, sekarang ini sudah cukup banyak kemajuan, kesadaran bahwa sebenarnya dengan mempertahankan cagar budaya itu, nilainya akan bertambah," ungkapnya.
Selain itu dukungan dari komunitas pelestari sangat dibutuhkan. Kemudian didukung juga dengan komunikasi di antara semua pihak terkait pelestarian cagar budaya. (S-1)
Terkini Lainnya
Jalan Kebudayaan, Perayaan Tujuh Tahun UU Pemajuan Kebudayaan
Karut-marut Politik Pendidikan di Indonesia Mesti Diperbaiki
UU Pemajuan Kebudayaan jadi Modal Kemajuan Bangsa
Sekolah Kedinasan Harusnya tidak Masuk 20% Anggaran Pendidikan
Pemerintah Akui Prosesi Haji di Mina dan Arafah masih Terjadi Masalah
Gelegar Wayang Potehi Jombang di Majelis Umum UNESCO
Hilmar Farid: Menjaga Peradaban Melalui Kerja Kebudayaan
Mendorong Perubahan Melalui Kesenian
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap