IDAI Sarankan Orangtua Agar Perkenalkan Anatomi Tubuh pada Anak Sedini Mungkin
![IDAI Sarankan Orangtua Agar Perkenalkan Anatomi Tubuh pada Anak Sedini Mungkin](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/fd2638a16d3a4f5bb3e9c11c0a8a0ebb.jpg)
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta seluruh orangtua untuk mulai memperkenalkan anatomi tubuh di usia sedini mungkin guna mencegah kasus kekerasan seksual pada anak.
"Dalam hal ini, kita bisa menyampaikan pada anak dan mengingatkan bahwa ada beberapa bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain," kata Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof Meita Dhamayanti dalam diskusi daring, dikutip Senin (24/6).
Meita menuturkan memperkenalkan anatomi atau bagian-bagian tubuh secara lengkap pada anak dapat mulai dilakukan sejak anak berusia kurang dari dua tahun.
Baca juga : Ini 7 Tips Bagi Orangtua untuk Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
Orangtua dapat memanfaatkan waktu bersama anak, misalnya ketika sedang memandikan anak atau saat anak bercermin, untuk edukasi anatomi tubuh.
Terdapat lima bagian tubuh yang wajib dikenalkan sebagai bagian yang tidak boleh disentuh atau dilihat oleh sembarang orang kecuali orangtua anak, dokter, serta pengasuh lainnya dengan dampingan orangtua, yaitu leher, mulut, dada, alat kelamin, dan daerah untuk buang air besar.
Selain memanfaatkan waktu yang berkualitas untuk menyampaikan edukasi, orangtua juga dapat memakai bantuan video edukasi yang menarik atau aplikasi digital dalam menyampaikan berbagai informasi terkini soal pentingnya mengenali bagian tubuh.
Baca juga : Peran Krusial Orangtua dalam Mencegah Perundungan dan Kekerasan Seksual Anak
"Aplikasi yang digunakan harus dapat dipercaya dan tiap informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan," kata Meita.
Kemudian, dokter spesialis anak lulusan Universitas Padjajaran Bandung itu juga menyarankan supaya orangtua mengajarkan anak untuk berani mengatakan tidak pada orang asing yang meminta anak untuk membuka pakaian, menyentuh bagian-bagian tubuh yang dilarang tadi atau menunjukkan bagian tubuh pribadinya pada anak.
"Apabila hal tersebut terjadi pada anak, ajarkan juga anak untuk segera lari dan berteriak," ujar Meita.
Kekerasan seksual dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Untuk itu, orangtua diimbau untuk tetap waspada dan mendengarkan cerita anak dengan seksama sebagai upaya menciptakan ruang aman pada anak.
Meita juga menekankan agar tidak menjadikan pengenalan anatomi tubuh sebagai sesuatu hal yang tabu, melainkan sebuah pembelajaran agar anak lebih berhati-hati. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Robert Pattinson Ungkap Kebahagiaannya Menjadi Ayah
Waspada, Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Rawan Malanutrisi
IDAI Tegaskan Pentingnya Peran Semua Sektor dalam Pemerataan Pelayanan Kesehatan Anak
Ini 7 Tips Bagi Orangtua untuk Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
DKPP Diharap Berperspektif Korban dalam Memutus Ketua KPU RI
Ayah Tiri Lakukan Kekerasan Seksual kepada Balita karena Sering BAB Sembarangan
Perusahaan Pers Didorong Segera Bentuk Tim Satgas PPKS
Dewan Pers Anjurkan Perusahaan Media Bentuk Satgas PPKS, Lindungi Jurnalis dari Kekerasan Seksual
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap