visitaaponce.com

HUT IKJ, Kemajuan Teknologi Berdampak Pada Akses Karya Seni

HUT IKJ, Kemajuan Teknologi Berdampak Pada Akses Karya Seni
Senu rupa pusaran urban 4(Dok)

BERTEPATAN dengan HUT ke 54 IKJ, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Kesenian Jakarta ( IKJ) kembali menggelar Seminar Nasional Pusaran Urban IV, di Jakarta.

Seminar Pusaran Urban IV 2024 mengambil tema ‘Seni Rupa dan Kearifan Lokal dalam Perspektif Identitas yang Kolaboratif’. Tema ini sejalan dengan tema besar Dies Natalis IKJ ‘Evolvin7g Perspective : Unleashing Boundless Creativity’ atau ‘Sudut pandang yang bertumbuh, Kreativitas tak Terbatas’.

Melalui keterangannya Dekan FSRD IKJ, Anindyo Widito mengutarakan pentingnya sebuah gagasan yang berhubungan dengan kehidupan manusia dilatarbelakangi kemajuan teknologi informasi yang membawa banyak perubahan.

Baca juga : Seniman Erica Hestu Tampilkan Karya Adventure of a Thousand Colors

Dalam konteks seni rupa Indonesia, kearifan lokal sebagai bagian dari tradisi nusantara masih belum banyak digali oleh seniman, kriyawan dan desainer Indonesia yang selanjutnya berpotensi pada marjinalisasi seni tradisi dan pengabaian nilai-nilai humanisme.

“Melalui terjalinnya kolaborasi antara elemen seni rupa dan kearifan lokal diharapkan akan terjadi penguatan identitas lokal Indonesia termasuk aspek humanisme melalui kembali ke akarnya,”ujar Anindyo Widito.

Dilihat dari sudut pandang yang lain, lanjut Anindyo, kecanggihan teknologi digital telah berdampak pada cara masyarakat dalam mengakses ataupun menggunakan karya orang lain yang mendorong terjadinya pelanggaran hak cipta dan penyebarannya tanpa izin pemilik karya tersebut.

Baca juga : Mengenang Buya Syafii Maarif Lewat Karya Seni

“Tentunya etika dan hak cipta menjadi kebutuhan yang mendesak demi keberlangsungan identitas kearifan lokal Indonesia itu sendiri,” tukasnya.

Anindyo nemaparkan kegiatan seminar dilatarbelakangi pemikiran dalam ranah seni rupa dan desain yang mendiskusikan bagaimana kearifan lokal diwariskan, dirawat dan didiskusikan dalam konteks sosial, budaya, sejarah, ekonomi serta bagaimana para seniman, kriyawan dan desainer mengkaji kearifan lokal sebagai dasar konseptual berkarya.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk menemukan potensi dan karakteristik seni rupa di kota-kota berbasis budaya urban, diharapkan seniman dan desainer dapat menawarkan beragam interpretasi atas kearifan lokal budaya yang mereka usung, sehingga menghasilkan karya unik berkolaborasi dengan pelaku usaha dan industri. Penting pula, dikembalikannya sisi humanisme dalam karya seni rupa dalam konteks dominannya narasi perkembangan teknologi di era digital saat ini.

Baca juga : Sinar Mas Land Gelar Pameran Karya Seni Maymorable di BSD City

“Dengan terjalinnya kolaborasi antara seni rupa, kearifan lokal dan dunia industri, akan memunculkan produk desain dan karya seni yang kreatif, inovatif, unik sekaligus menyentuh kebutuhan pasar dan terbangunnya gagasan-gagasan aktual dalam proses penciptaannya,” tegas Anindyo.

Wakil Dekan 3 FSRD IKJ, Nicholas Wila Adi menambahkan, seminar Nasional Pusaran Urban adalah acara formal FSRD IKJ yang digelar di tingkat Nasional setiap tahunnya. Tujuannya membahas topik atau isu-isu penting yang memiliki relevansi nasional atau internasional.

Seminar Nasional Pusaran Urban ke IV ini menghadirkan nara sumber para ahli, akademisi, praktisi, pemangku kepentingan, dan individu yang tertarik dalam bidang spesifik untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran terbaru tentang Seni Rupa dan Desain.

Mereka antara lain, Staf Khusus Menko Perekonomian dan Praktisi Desain, Irfan Wahid,Dosen Sekolah Pasca Sarjana S2 IKJ Iwan GunawanRektor ISBI Tanah Papua I Dewa Ketut Wicaksana, dan Dosen DKV Universitas Negeri Padang, San Adhi.(Z-8)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat