Pengebom Maraton Boston Menang Banding Atas Hukuman Mati
PENGADILAN Banding Amerika Serikat (AS), Jumat (31/7), membatalkan hukuman mati bagi pelaku pengemboman Maraton Boston, Dzokhar Tsanaev, dan memerintahkan pengadilan yang lebih rendah untuk menggelar sidang putusan baru.
Tsarnaev, 27, divonis hukuman mati pada 2015 karena memasang dua bom rakitan di dekat garis finis Maraton Boston 2013 yang menewaskan tiga orang dan melukai 264 lainnya.
Dia mengakui melancarkan serangan itu saat berusia 19 tahun bersama kakaknya, Tamerlan Tsanaev, yang tewas empat hari kemudian dalam baku tembak dengan polisi.
Baca juga: Republik Tolak Penundaan Pemilihan Presiden AS
Kuasa hukum Tsarnaev meminta pengadilan baru dengan klaim pengadilan kliennya seharusnya tidak digelar di Boston karena kota itu sedang sangat terpukul dengan serangan itu.
Mereka mempertanyakan netralitas dua hakim, yang berbohong saat pemilihan mengenai apakah mereka membahas mengenai kasus itu di media sosial.
Pengadilan banding AS di Massachusetts mempertahankan mayoritas vonis Tsarnaev namun memerintahkan pengadilan distrik untuk menggelar pengadilan vonis baru bagi Tsarnaev.
"Hanya untuk memastikan, Dzokhar akan tetap menjalani hukuman penjara seumur hidup. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah pemerintah akan tetap mengakhiri nyawanya dengan hukuman mati," ujar ketiga hakim yang memimpin sidang banding.
Hakim O Rogeriee Thompson memutuskan bahwa hakim di pengadilan sebelumnya gagal memastikan pemilihan juri yang adil sembari menggarisbawahi bahwa sejumlah juri telah memiliki pandangan mereka tersendiri bahwa Tsarnaev bersalah.
Kuasa hukum Tsarnaev, warga negara AS setelah masuk ke negara itu sebagai anak-anak dari Uni Soviet, selalu bersikeras bahwa kliennya tidak memiliki sejarah kekerasan dan dia hanya dipengaruhi oleh kakaknya. (AFP/OL-1)
Terkini Lainnya
Cara Hindari Stereotipe 'Orang Amerika Bodoh' Saat Keluar Negeri
Amerika Serikat Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara
Joe Biden Sebut Putusan Mahkamah Agung Terhadap Donald Trump sebagai “Preseden Berbahaya”
Mahkamah Agung Beri Imunitas Sebagian kepada Donald Trump dalam Kasus Pemalsuan Pemilu
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Melanie Putria, Kecanduan Lari Hingga ke Luar Negeri
Sisay Lemma Juarai Maraton Boston
Ortuseight Rilis Seri Sepatu Lari Terbaru dengan Pertahankan Carbon Plate
Terbukti Doping, Kipyokei Kehilangan Gelar Juara Maraton Boston
Kipchoge akan Lakukan Debut di Maraton Boston
Pelari Putra dan Putri Kenya Juarai Maraton Boston
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap