Roket Serang Istana Presiden Afghanistan Saat Salat Iduladha
SERANGAN roket menyasar dekat Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul saat salat Iduladha tengah berlangsung.
Sejuah ini, belum ada laporan terkait korban luka. Namun, belum diketahui pula siapa yang berada di balik serangan tersebut.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilaporkan melanjutkan salat Iduladha, meskipun terjadi beberapa ledakan keras di sekitar istana. Adapun roket ditembakkan pada Selasa (20/7) pagi sekitar pukul 8.
Ledakan keras terdengar di Zona Hijau yang dijaga ketat. Zona tersebut mencakup Istana Kepresidenan dan beberapa kedutaan negara sahabat, termasuk misi Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Iran Waspada Kebangkitan Taliban di Afghanistan
Ghani kemudian menyampaikan pidato dari podium terbuka dan disiarkan televisi lokal. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mirwais Stanekzai mengatakan sedikitnya tiga roket mendarat di wilayah Kabul, ketika kota itu memperingati Iduladha.
“Hari ini, musuh Afghanistan melancarkan serangan roket di beberapa wilayah Kota Kabul,” tutur Stanekzai.
“Semua roket menghantam tiga bagian yang berbeda. Berdasarkan informasi awal, belum ada korban dari insiden tersebut. Tim kami sedang menyelidiki,” imbuhnya.
Pada masa lalu, serangan roket kerap mengarah ke area Istana Kepresidenan Afghanistan. Adapun insiden terakhir pada Desember 2020.
Tidak seperti beberapa tahun sebelumnya, Taliban tidak mengumumkan gencatan senjata selama liburan Iduladha tahun ini. Meski, ada seruan mendesak dari masyarakat sipil Afghanistan dan masyarakat internasional untuk mengakhiri pertempuran.
Baca juga: Taliban Klaim Rebut Perbatasan Utama dengan Pakistan
Sebelumnya, 15 misi diplomatik dan perwakilan NATO di Kabul mendesak Taliban untuk menghentikan serangan. Beberapa jam setelah kelompok itu dan pemerintah Afghanistan gagal menyepakati gencatan senjata pada pembicaraan bilateral di Doha.
Dalam beberapa bulan terakhir, kedua belah pihak telah bertemu di dalam dan di luar Ibu Kota Qatar. Namun, hanya menghasilkan sedikit pencapaian, dengan pembicaraan tampaknya telah kehilangan momentum, karena Taliban membuat keuntungan besar.
Sebuah pernyataan bersama pada Minggu malam mengungkapkan adanya kesepakatan terkait urgensi mencapai solusi yang adil. Pemerintah Afghanistan dan Taliban siap melakukan pertemuan kembali pekan depan.
“Kami juga sepakat bahwa tidak boleh ada jeda dalam negosiasi,” tutur Abdullah Abdullah, yang mengawasi delegasi pemerintah Afghanistan.(Aljazeera/OL-11)
Terkini Lainnya
Menlu Retno Marsudi Hadiri Pertemuan Doha III Bahas Ekonomi Afghanistan
Indonesia dan PBB Bahas Afghanistan
Taliban Keberatan Dicap Represif oleh PBB
PBB Kecam Penghapusan Pendidikan bagi Perempuan di Afghanistan
BBC Bongkar Kekejian Tentara Inggris Bunuh 54 Tahanan Afghanistan
Respons Hamas Atas Taliban yang Menguasai Afghanistan
Hizbullah Tembakkan 200 Roket ke Israel
Kecelakaan Roket Tianlong-3 Saat Uji Coba di Darat, Tidak Ada Korban Cedera
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Hizbullah Hujani Israel dengan Serangan Roket
SpaceX Dapat Lisensi untuk Uji Coba Keempat Roket
Korsel Peringatkan Korut untuk Hentikan Tindakan Provokatif
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap