visitaaponce.com

Banjir Landa Kamp Rohingya Bangladesh, Ribuan Pengungsi Terdampak

Banjir Landa Kamp Rohingya Bangladesh, Ribuan Pengungsi Terdampak
Ribuan pengungsi di kamp pengungsi di Bangladesh terimbas banjir yang disebabkan hujan monsum, Jumat (30/7)(AFP)

HUJAN monsun yang lebat memicu tanah longsor dan banjir bandang di kamp-kamp pengungsi, menggusur ribuan Muslim Rohingya di Bangladesh tenggara minggu ini, menurut PBB dan pejabat lainnya, Jumat (30/7).

"Sedikitnya enam oeang Rohingya, termasuk tiga anak-anak, tewas dalam tanah longsor dan banjir, sementara 15 warga Bangladesh tewas dan lebih dari 200.000 orang terdampar akibat banjir di Cox's Bazar,” kata administrator distrik, Mamunur Rashid.

Hampir satu juta orang Rohingya tinggal di kamp-kamp yang penuh sesak di distrik perbatasan Cox's Bazar, pemukiman pengungsi terbesar di dunia, setelah melarikan diri dari tindakan keras militer di negara tetangga Myanmar pada 2017.

Para pengungsi kebanyakan tinggal di gubuk-gubuk yang terbuat dari bambu dan lembaran plastik yang menempel di bukit-bukit terjal dan gundul.

Tayangan TV menunjukkan rumah-rumah yang terendam banjir dan air berlumpur mengalir menuruni tangga dan lereng bukit. Anak-anak bermain di air setinggi dada.

"Ini seperti mimpi buruk, Saya belum pernah melihat banjir seperti itu di kamp-kamp dalam empat tahun. Ketika air datang, tidak ada seorang pun dari keluarga saya di rumah untuk membantu,” kata warga Rohingya, Rokeya Begum.

"Saya sendirian tapi saya bisa membawa barang-barang saya ke tempat yang lebih aman. Sekarang saya tinggal bersama keluarga lain,” imbuhnya.

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan lebih dari 21.000 pengungsi telah terdampak oleh banjir, sementara hampir 4.000 tempat penampungan telah rusak atau hancur.

Dikatakan lebih dari 13.000 orang terpaksa pindah di kamp-kamp, sementara ribuan fasilitas rusak, termasuk klinik kesehatan dan toilet. Akses terhambat karena rusaknya jalan, jalur dan jembatan.

Banyak dari pengungsi masih belum pulih dari kebakaran besar yang mengoyak kamp pada Maret, mengatakan tanah longsor dan banjir membuat rumah benar-benar tertutup lumpur.

"Entah bagaimana anggota keluarga saya bisa mengungsi," kata Abu Siddique, yang tinggal di kamp pengungsi Balukhali.

"Lumpur yang turun dari bukit masuk ke rumah saya. Semua barang-barang kami di dalamnya tertutup lumpur,” tandasnya. (Straitstimes/OL-13)

Baca Juga: WHO: Dunia Berisiko Alami Kerugian akibat Covid-19 Varian Delta

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat