visitaaponce.com

Varian Delta Sebabkan Kenaikan kasus Covid-19 dan Kematian di AS

Varian Delta Sebabkan Kenaikan kasus Covid-19 dan Kematian di AS
Warga berjalan di Fifth Avenue, New York, Amerika Serikat.(AFP/Angela Weiss)

AMERIKA Serikat (AS) mencatat kenaikan jumlah kasus, orang yang dirawat, dan kematian akibat covid-19, pekan lalu, bahkan ketika tingkat vaksinasi terus meningkat di tengah kekhawatiran terhadap varian Delta yang sangat menular.

"Kami masih khawatir kenaikan kasus terus berlanjut, yang dipicu varian Delta," kata koordinator tanggap covid-19 Gedung Putih Jeff Zients, Senin (2/8).

Dia mengatakan kasus terkonsentrasi di komunitas dengan tingkat vaksinasi covid-19 yang rendah.

Baca juga: Uni Emirat Arab Mulai Berikan Vaksin untuk Anak Usia 3 Hingga 17 Tahun

Satu dari tiga kasus di seluruh AS, pekan lalu, berasal dari Florida dan Texas.

Sementara itu, vaksinasi sudah menjangkau lebih banyak orang ketika kekhawatiran pada varian Delta makin meningkat.

Zients mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir, kenaikan jumlah rata-rata orang yang divaksin tiap hari mencapai hampir 70%.

Sebanyak 3 juta penduduk AS telah menerima suntikan pertama vaksin covid-19 dalam tujuh hari terakhir dan negara itu mencapai tonggak penting saat jumlah orang dewasa yang menerima minimal satu dosis sudah mencapai 70% dari populasi, Senin (2/8).

"Masih ada sekitar 90 juta penduduk AS yang memenuhi syarat tapi belum divaksin dan kami membutuhkan mereka untuk menjalaninya," kata dia.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Rochelle Walensky mengatakan, hingga Sabtu (31/8), ada sekitar 72.000 kasus baru covid-19 per hari di AS, naik 44% dari pekan sebelumnya dan lebih tinggi dari rekor kasus pada musim panas 2020.

Orang yang dirawat naik 41% dan kematian juga naik hingga 300 orang per hari atau meningkat 25%, kata dia.

"Ketika kita sangat ingin mengakhiri pandemi ini, covid-19 jelas belum selesai dengan kita. Jadi pertempuran masih harus berlangsung lebih lama," kata Walensky.

Gedung Putih tengah bekerja dengan negara-negara bagian untuk mendorong vaksinasi dengan menggunakan insentif, menyusul seruan Presiden Joe Biden, pekan lalu, agar dana federal dipakai untuk memberi US$100 kepada siapa pun yang divaksin, kata Zients.

Dia mengatakan kebijakan Gedung Putih--yang mendesak pekerja federal untuk menjalani vaksinasi atau melakukan tes covid-19 tiap minggu-- memacu perusahaan lain menerapkan kebijakan serupa bagi para pegawai mereka.

Dia menambahkan vaksinasi sebagai syarat kembali bekerja atau sekolah sedang menjadi tren di mana-mana.

Walensky mengatakan CDC tengah mendorong orang yang telah bersedia menerima suntikan ketiga--sebagai booster--untuk melaporkan data mereka
ke ilmuwan pemerintah.

"Jika orang berinisiatif untuk mendapat suntikan ketiga --sekali lagi, belum direkomendasikan--tapi kami punya kapasitas melakukan itu dan tengah meneliti datanya sekarang," pungkas Walensky. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat