Militer Myanmar Bentrok dengan Milisi Sipil, 10 Orang Terbunuh
![Militer Myanmar Bentrok dengan Milisi Sipil, 10 Orang Terbunuh](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/09/7e042d5d3ddd096d19087d1f34913726.jpg)
PASUKAN junta Myanmar membunuh beberapa anggota pasukan pertahanan lokal dalam satu hari bentrokan, pada Jumat (10/9). Penduduk setempat dan media melaporkan sedikitnya 10 orang tewas.
Negara itu berada dalam kekacauan sejak kudeta Februari 2021. Tindakan keras militer terhadap perbedaan pendapat yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, menurut kelompok pemantau lokal.
Di beberapa daerah, penduduk setempat yang sering menggunakan senapan berburu atau senjata rakitan, telah membentuk pasukan pertahanan untuk melawan.
Baca juga : Seorang WNI Dievakuasi dari Wilayah Konflik di Myanmar
Juru bicara militer Zaw Min Tun mengatakan kepada People Media, pasukan Junta diserang dengan senjata kecil dan senjata rakitan ketika mereka memasuki desa Myin Thar di wilayah Magway barat, pada hari Kamis.
“Para prajurit, yang sedang mencari anggota Angkatan Pertahanan Rakyat setempat, telah membunuh sejumlah pejuang,” katanya, tanpa memberikan angka pasti, seraya menambahkan bahwa mereka telah menyita 23 pucuk senjata.
"Lebih dari 10 orang dari desa saya ditembak dan dibunuh. Tentara membakar beberapa rumah setelah bentrokan," kata seorang warga Myin Thar yang tidak mau disebutkan namanya.
Baca juga : Presiden: Penanganan Krisis Politik Myanmar Butuh Waktu Lama
Seorang penduduk desa tetangga Thar Lin mengatakan, penduduk setempat melarikan diri karena suara pertempuran dan sekarang berlindung di sebuah biara lokal atau di hutan.
Media lokal melaporkan antara 10-15 penduduk setempat telah terbunuh.
Bentrokan yang melibatkan milisi sipil dan militer sebagian besar terbatas di daerah pedesaan. Pada bulan Juni setidaknya enam orang tewas dalam baku tembak di kota kedua negara itu, Mandalay.
Baca juga : PBB Dukung Penuh Inisiatif Keketuaan ASEAN Selesaikan Krisis Myanmar
Pada hari Selasa, sekitar selusin menara komunikasi milik militer dihancurkan, pada hari yang sama pemerintah bayangan yang bekerja untuk membalikkan kudeta menyerukan perang defensif rakyat melawan junta.
Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang mengklaim sebagai pemerintah negara yang sah, terdiri dari anggota parlemen pembangkang yang bersembunyi atau diasingkan, banyak dari mereka dari partai pemimpin terguling Aung San Suu Kyi.
Junta mempertahankan perebutan kekuasaannya, dengan menuduh telah terjadi kecurangan besar-besaran selama pemilihan umum pada akhir 2020, yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Suu Kyi dengan telak. (Straitstimes/OL-13)
Terkini Lainnya
Seorang WNI Dievakuasi dari Wilayah Konflik di Myanmar
Presiden: Penanganan Krisis Politik Myanmar Butuh Waktu Lama
PBB Dukung Penuh Inisiatif Keketuaan ASEAN Selesaikan Krisis Myanmar
Amnesty Internasional Sebut 2022 Tahun Perang, Lebih Banyak Orang Ditindas
Pemerintah Bayangan Myanmar Desak Barat Bantu Senjata untuk Lawan Junta
AS Akui Tidak Beri Tahu Serangan Udara ke Wilayah Irak
Militan Dukungan Iran Serang Pangkalan Koalisi AS di Irak
Deklarasikan Perang, Milisi Houthi Yaman Mulai Kirim Drone Rudal ke Israel
Milisi Tewaskan 17 Orang di Nigeria Timur Laut
TPNPB-OPM Bakar Sekolah dan Tembak Pesawat di Oksibil
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap