visitaaponce.com

AS Akui Tidak Beri TahuSerangan Udara ke Wilayah Irak

AS Akui Tidak Beri Tahu Serangan Udara ke Wilayah Irak
PM Irak Mohamed Shia al-Sudani (kanan) mengunjungi warga korban serangan udara AS di rumah sakit, Baghdag, Irak, Minggu (4/2/2024),(IRAQI PRIME MINISTER'S PRESS OFFICE / AFP)

AMERIKA Serikat (AS) mengakui bahwa mereka tidak memberi tau pemerintah Irak sebelum serangan udara ke sejumlah sasaran di negara tersebut.

Sementara itu seorang pejabat tinggi Gedung Putih mengklaim bahwa Baghdad telah diberitahu sebelumnya terkait serangan udara.

Informasi menyebutkan bahwa serangan udara menewaskan 40 orang yang diklaim AS dilakukan terhadap lebih dari 85 sasaran terkait dengan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan milisi yang didukungnya.

Baca juga : Serangan AS Membunuh Komandan pro-Iran di Irak

Pihak AS juga mengatakan serangan AS itu diklaim sebagai pembalasan atas serangan terhadap pasukan AS.

Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel mengatakan bahwa para pejabat Irak hanya diberitahu setelah serangan terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran.

“Irak, seperti negara-negara lain di kawasan ini, memahami bahwa akan ada respons setelah kematian tentara kami. Mengenai tanggapan khusus pada hari Jumat ini, tidak ada pemberitahuan awal,” kata Patel kepada wartawan.

Baca juga : Serangan Dua Roket Menghantam Zona Hijau di Baghdad, Irak

“Kami memberi tahu warga Irak segera setelah serangan terjadi,” sebutnya.

Klarifikasi ini muncul setelah juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada hari Jumat mengatakan bahwa Washington telah memberi tahu pemerintah Irak sebelumnya.

“Informasi yang telah diberikan kepada saya saat itu,” ujar Kirby menjawab pertanyaan wartawan.

Baca juga : Militan Dukungan Iran Serang Pangkalan Koalisi AS di Irak

“Itu tidak sespesifik mungkin, dan saya menyesalkan adanya kebingungan yang terjadi,” katanya.

“Meskipun demikian, kami tidak merahasiakan, baik kepada pejabat Irak maupun di saluran publik, bahwa kami akan menanggapi serangan terhadap pasukan kami. Faktanya, kami secara resmi memberi tahu Irak, sesuai dengan prosedur standar,” tambahnya.

Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat memerintahkan serangan udara terhadap 85 sasaran di Irak dan Suriah yang diduga terkait dengan IRGC Iran dan kelompok pro-Iran, menyusul serangan pesawat tak berawak di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS.

Baca juga : AS Bantah Memberikan Peringatan Awal kepada Irak Terkait Serangan Udara

Irak telah mengutuk serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya yang menempatkan keamanan di wilayah tersebut di ambang jurang maut.

Juru bicara pemerintah Irak Bassem al-Awadi menolak anggapan bahwa negaranya membantu mengoordinasikan serangan tersebut dan menuduh Washington membuat klaim palsu yang bertujuan menyesatkan opini publik internasional dan mengingkari tanggung jawab hukum.

Ketegangan antara Washington dan Baghdad telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, saat pemerintahan Biden melancarkan serangan di Irak sebagai tanggapan atas serangan terhadap pasukan AS sejak dimulainya perang di Gaza.

Baca juga : Kremlin Minta AS Tenang usai Tiga Tentaranya Tewas di Yordania

Sekitar 2.500 tentara AS ditempatkan di Irak, warisan perang koalisi pimpinan AS melawan kelompok ISIL (ISIS).

Bulan lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Washington akan memulai pembicaraan dengan Baghdad mengenai penarikan pasukan pimpinan AS di negara tersebut sambil menjaga hubungan keamanan antara kedua pihak. (Alajzeera/Fer/S-4)

Baca juga : Serangan Rudal Iran ke Target 'Teroris' di Irak dan Suriah

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat