visitaaponce.com

Atasi Krisis, Taliban Larang Warga Afghanistan Gunakan Mata Uang Asing

Atasi Krisis, Taliban Larang Warga Afghanistan Gunakan Mata Uang Asing
Juru bicara pemerintah Afghanistan dari kelompok Taliban Zabiullah Mujahid.(Hector RETAMAL / AFP)

TALIBAN yang memerintah Afghanistan mengumumkan larangan penggunaan mata uang asing pada Selasa (2/11).

Sejak kelompok Islam tersebut merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus 2021, mata uang nasional Afghanistan telah terdepresiasi dan cadangan negara dibekukan di luar negeri.

Dengan ekonomi yang tertatih-tatih, bank-bank kehabisan uang tunai dan masyarakat internasional sejauh ini menolak untuk mengakui pemerintahan baru.

Sementara itu, banyak transaksi di dalam negeri dilakukan dalam dolar AS dan di daerah yang dekat dengan rute perdagangan perbatasan selatan menggunakan rupee Pakistan.

Namun, dalam sebuah pernyataan pers, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid menyatakan bahwa mulai sekarang siapa pun yang menggunakan mata uang asing untuk bisnis domestik akan diadili.

"Situasi ekonomi dan kepentingan nasional di negara itu mengharuskan semua warga Afghanistan menggunakan mata uang Afghanistan dalam setiap transaksi," kata Mujahid.

"Imarah Islam menginstruksikan semua warga, pemilik toko, pedagang, pengusaha dan masyarakat umum untuk selanjutnya melakukan semua transaksi di Afghanistan dan secara ketat menahan diri dari menggunakan mata uang asing,” tandasnya. (Aiw/Straitstimes/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat