Presiden AS Joe Biden Menduga Rusia akan Serang Ukraina
![Presiden AS Joe Biden Menduga Rusia akan Serang Ukraina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/01/ce66dd43a7c5205237334fb7e6b6dc21.jpg)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperkirakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menyerang Ukraina.
Biden juga memberikan penilaian suram tentang kemampuan AS dan sekutu Eropa-nya untuk membujuk pemimpin Rusia itu agar tidak mengirim pasukan melintasi perbatasan.
"Apakah saya pikir dia akan menguji Barat, menguji Amerika Serikat dan NATO (Organisasi Perjanjian Atlantik Utara) secara signifikan yang dia bisa? Ya, saya pikir dia akan melakukannya," kata Biden kepada wartawan saat konferensi pers di East Room of Gedung Putih pada Rabu (20/1).
"Tapi saya pikir dia akan membayar harga yang mahal untuk itu. Dan saya pikir dia akan menyesal telah melakukannya," tambahnya.
Komentar Presiden AS itu muncul saat Rusia mengerahkan lebih dari 100 ribu tentara di perbatasan dengan Ukraina selama beberapa bulan terakhir.
Biden telah bersumpah akan memberikan sanksi yang luas jika Rusia melakukan invasi terhadap Ukraina.
Biden juga mengatakan bukan waktunya untuk menyerah untuk menghidupkan kembali perjanjian yang menahan program nuklir Iran ketika pembicaraan antara kekuatan dunia berlarut-larut di Wina.
Dia mengatakan beberapa kemajuan sedang dibuat, tetapi masih harus dilihat apakah Teheran akan membuat kesepakatan.
Negosiator Biden mengatakan mereka sebagian besar telah menyetujui sanksi yang akan dicabut dengan imbalan Iran kembali mematuhi Rencana Aksi Komprehensif Gabungan.
Tetapi mereka tidak dapat memenuhi permintaan Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk jaminan bahwa pemerintahan AS di masa depan tidak akan keluar dari kesepakatan seperti yang dilakukan mantan Presiden Donald Trump pada 2018.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini mengatakan kepada seorang pewawancara bahwa Iran hanya beberapa minggu lagi untuk dapat menghasilkan bahan fisil yang cukup untuk senjata nuklir, jauh dari persyaratan kesepakatan untuk membatasi waktu terobosan itu setidaknya satu tahun.
"Adalah adil untuk mengatakan bahwa keputusan untuk menarik diri dari perjanjian nuklir adalah salah satu keputusan terburuk yang dibuat dalam sejarah kebijakan luar negeri AS baru-baru ini," kata Blinken kepada podcast Pod Save the World. (Aiw/Straitstimes/OL-09)
Terkini Lainnya
Alasan Joe Biden Tampil Buruk Saat Debat: Jet Lag Setelah Kunker
Joe Biden Sebut Putusan Mahkamah Agung Terhadap Donald Trump sebagai “Preseden Berbahaya”
Joe Biden Bertemu Keluarga di Camp David untuk Bahas Masa Depan
Survei Terbaru Khawatir Kelayakan Mental Joe Biden untuk Menjabat sebagai Presiden
Joe Biden Dilengserkan Usianya
New York Times Sebut Joe Biden Perlu Mundur dari Pemilu AS 2024
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Putin Ancam Korsel untuk Tidak Membantu Pasokan Senjata ke Ukraina
Rusia Terbuka Bahas Perdamaian dengan Ukraina
Tiongkok tak Peduli Kerja Sama Rusia dan Korea Utara
Putin Bawa Misi Perdamaian Global dalam Kunjungannya ke Vietnam
Hadiahi Limosin Aurus, Putin Sopiri Kim Jong Un Keliling Pyongyang
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap