Jadi yang Pertama di ASEAN, Singapura Blokir 4 Bank Rusia
![Jadi yang Pertama di ASEAN, Singapura Blokir 4 Bank Rusia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/a68ad02370ff25a6e1799ee7dbf80fb5.jpg)
SINGAPURA pada Sabtu (5/3), mengumumkan memberikan sanksi terhadap empat bank Rusia. Kebijakan itu bergabung dengan Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan banyak negara barat dalam menekan Moskow atas invasi ke Ukraina.
Respons Singapura ini dinilai paling menonjol dibanding negara tetangganya atau yang menjadi pertama di Asia Tenggara yang memberikan sanksi ekonomi ke Rusia.
Pusat keuangan Asia menyebut, semua lembaga keuangan di Singapura, mulai dari pemberi pinjaman dan asuransi hingga bursa efek dan penyedia layanan pembayaran, akan dilarang melakukan transaksi atau menjalin hubungan bisnis dengan VTB Bank, Vnesheconombank (VEB), Promsvyazbank dan Bank Rossiya, bank milik Rusia.
Bank-bank ini telah terkena sanksi oleh pemerintah lain, termasuk penghapusan mereka dari jaringan pembayaran global Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
"Singapura akan meminta lembaga keuangannya untuk membekukan aset dan dana dari keempat bank ini," kata kementerian luar negeri setempat.
Lembaga keuangan Singapura juga dilarang menyediakan layanan terkait penggalangan dana untuk pemerintah Rusia, bank sentral Rusia, atau entitas yang dikendalikan oleh mereka.
Pemerintah Singapura dan bank sentral juga akan menghentikan investasi pada sekuritas yang baru diterbitkan oleh entitas tersebut.
Baca juga : Rusia: Barat Bertingkah seperti Bandit Berupaya Mengisolasi Rusia
Selain itu, Singapura akan melarang lembaga keuangan memfasilitasi transaksi apa pun yang melibatkan cryptocurrency yang dapat memungkinkan entitas Rusia untuk menghindari sanksi.
"Invasi Rusia ke Ukraina bertentangan dengan piagam (PBB) dan merupakan pelanggaran yang jelas dan berat terhadap hukum internasional," kata Kementerian Luar Negeri Singapura dalam sebuah pernyataan.
Sanksi dan pembatasan yang diumumkan pemerintah Singapura bertujuan untuk membatasi kapasitas Rusia untuk melakukan perang melawan Ukraina.
Dalam langkah lain, Negeri Singa itu akan melarang ekspor barang-barang militer, elektronik, komputer dan peralatan telekomunikasi ke Rusia, kata pemerintah Singapura.
Langkah-langkah ini juga sejalan dengan negara-negara lain yang telah memberlakukan kontrol ekspor.
Di Asia, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan telah mengambil berbagai tindakan ekonomi terhadap Rusia, termasuk pembatasan pasokan semikonduktor. (Nikkei Asia/OL-7)
Terkini Lainnya
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
G7 Peringatkan Dukungan Tiongkok kepada Rusia dalam Perang Ukraine
Ukraina Menolak Usulan Perdamaian dengan Rusia
Ini Syarat Baru dari Rusia untuk Berdamai dengan Ukraina
Konstruksi Perang yang Maskulin Buat Perempuan dan Anak Jadi Korban
Benjamin Netanyahu: Israel Siap untuk Operasi Intens di Perbatasan Libanon
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap