Indonesia Harapkan Komite Khusus untuk Konflik Rusia-Ukraina
![Indonesia Harapkan Komite Khusus untuk Konflik Rusia-Ukraina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/8cc24760645b510e59b8f90b9f004ecd.jpeg)
INDONESIA mengharapkan komite khusus sementara yang dapat menjembatani konflik antara Rusia dan Ukraina.
Hal itu diutarakan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon yang tergabung sebagai anggota Biro Komisi untuk Demokrasi dan HAM dalam pelaksanaan 144th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings pada Minggu (20/3) di di Nusa Dua, Bali. IPU adalah forum kerja sama antarparlemen di tingkat global.
"Kita ingin mengusulkan bagaimana peran parlemen dalam hal ini menjembatani konflik yang sedang terjadi," ujarnya.
Indonesia, terang Fadli, kurang setuju dengan resolusi yang dibuat negara-negara Eropa karena terkesan mengecam tindakan Rusia. Menurutnya, hal itu tidak menyelesaikan masalah.
Meskipun perwakilan parlemen Ukraina dan Rusia tidak hadir dalam penyelenggaraan IPU ke-144, menurut Fadli, IPU tetap bisa berperan menjembatani dan mencari solusi dari konflik kedua negara. Karenanya, komite khusus menurut Fadli akan diusulkan dalam Asian Pasific Group.
Baca juga: Ketua DPR Puan Maharani Serukan Perdamaian di Ukraina
"Ini baru di klaster ASEAN, tadi disepakati nanti sore akan kami bawa ke dalam Asia Pasifik Grup," imbuhnya ditemui usai mengikuti pertemuan ASEAN+3 di BICC Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3).
Pertemuan ASEAN+3 merupakan kegiatan di luar rangkaian utama Sidang ke-144 IPU
Indonesia, terang Fadli, mempunyai hubungan yang baik dengan parlemen Rusia dan Ukraina. Selain itu, dalam politik luar negeri Indonesia mengambil sikap bebas aktif. Sehingga menurutnya lebih mudah melakukan dialog dengan dua negara yang tengah berkonflik.
"Dengan parlemen Rusia, kita baik. Juga dengan parlemen Ukraina dan kita di pihak yang sejalan dengan politik luar negeri yang bebas aktif. Agak lebih leluasa berbicara ketimbang negara-negara lain," ucapnya.
Sidang IPU ke-144 dihadiri oleh delegasi dari 115 negara, dengan 33 ketua parlemen negara dunia akan hadir langsung. Total peserta IPU kali ini ada sekitar 1.000 orang.
Adapun tema sidang tahun ini adalah aksi parlemen dunia untuk menghadapi perubahan iklim (Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change).
Delegasi juga akan membahas isu-isu penting, yaitu konflik Rusia dan Ukraina, kesetaraan gender terutama dalam politik, dan peran anak muda dalam politik. (Ind/OL-09)
Terkini Lainnya
Mardiono Tegaskan akan Terus Jaga PPP Sesuai Pesan Maimoen Zubair
PPP tidak Lolos ke Parlemen, Elite Partai Didesak Segera Minta Maaf
Elite PPP Didesak Mundur
PPP tidak Lolos Parlemen, Suharso Sebut Pemimpin Harus Tanggung Jawab
Pemimpin Politik Prancis Bergegas Siapkan Pemilu Dadakan Setelah Macron Membubarkan Parlemen
Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo Mengundurkan Diri Setelah Kekalahan Pemilu
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Antikorupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara
DPR RI Konsisten Bela Palestina di Sidang Parlemen Dunia
Delegasi DPR RI Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia
DPR Dorong Diplomasi Parlemen untuk Mewujudkan Stabilitas di ASEAN
Knesset Israel Hadir di IPU, DPR RI Tegaskan Itu Bukan Kunjungan Resmi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap