visitaaponce.com

Intel AS Diklaim Bantu Ukraina Targetkan Jenderal Rusia

Intel AS Diklaim Bantu Ukraina Targetkan Jenderal Rusia
Asap hitam membumbung dari pabrik baja Azovstal yang menjadi benteng batalion Azov tentara Ukraina di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina.(Andrey BORODULIN / AFP)

SELAMA konflik Rusia dan Ukraina pertempuran dan saling klaim kemenangan atau keberhasilan bukan hanya di arena pertempuran,

Perang informasi yang mengklaim keberhasilan pertempuran dilakukan Rusia dan juga Ukraina yang didukung media-media Barat pro-NATO juga tak kalah sengitnya.  

Intelijen yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) diklaim telah membantu militer Ukraina menargetkan beberapa jenderal Rusia sejak invasi Moskow, menurut laporan New York Times pada Rabu (4/5).

Mengutip beberapa pejabat senior AS, surat kabar itu mengatakan bahwa dari sekitar selusin jenderal Rusia yang dibunuh oleh pasukan Ukraina, banyak yang menjadi sasaran dengan bantuan intelijen AS.

Namun, Dewan Keamanan Nasional AS mengecam pernyataan bahwa Amerika Serikat membantu Ukraina membunuh para jenderal Rusia sebagai tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Prancis-India Serukan Segera Diakhirinya Pertempuran di Ukraina

"Amerika Serikat memberikan intelijen medan perang untuk membantu Ukraina mempertahankan negara mereka," kata juru bicara NSC Adrienne Watson kepada AFP melalui email.

"Kami tidak memberikan intelijen dengan maksud untuk membunuh jenderal Rusia," tambahnya.

Hilangnya banyak perwira tinggi militer Rusia telah mengejutkan para pejabat keamanan Barat, yang terakhir mengonfirmasi ada sebanyak tujuh jenderal pada akhir Maret, meskipun Ukraina sejak itu mengumumkan lebih banyak.

Pada Maret lalu, para pejabat Barat telah menyebut semangat tempur yang rendah sebagai alasan para jenderal Rusia akan begitu dekat dengan garis depan.

Mereka juga menunjukkan bahwa ada potensi masalah komunikasi dan logistik di pihak Rusia, yang dapat menyebabkan perwira senior menggunakan saluran yang tidak terenkripsi dan mengungkap diri mereka ke pasukan Ukraina.

Tetapi, laporan oleh New York Times menunjukkan bantuan langsung dari Amerika Serikat dan badan intelijen Barat lainnya sebagai faktor utama keberhasilan Ukraina.

Harian itu mengatakan Amerika Serikat telah memberikan perincian tentang markas bergerak militer Rusia, yang sering berpindah lokasi, dan bahwa pasukan Ukraina menggunakan informasi itu bersama-sama dengan mereka sendiri untuk melakukan serangan terhadap perwira senior Rusia.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah merahasiakan intelijen militer yang diberikannya ke Ukraina karena khawatir dapat membahayakan sumbernya serta dianggap sebagai tanda permusuhan langsung oleh Rusia.

Sebelumnya dalam konflik itu, Pentagon juga berhati-hati dalam mencatat bahwa hanya senjata dan peralatan pertahanan yang diberikan ke Ukraina. Tetapi sejak itu mengumumkan pengiriman senjata ofensif seperti artileri berat, helikopter dan drone serang.

Namun, Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan Times tersebut. (AFP/Nur/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat