visitaaponce.com

Generation Connect Global Youth Summit Digelar Perdana di Rwanda

Generation Connect Global Youth Summit Digelar Perdana di Rwanda
Direktur Pengembangan Telekomunikasi ITU Doreen Bogdan Martin.(DOK Pribadi.)

RATUSAN generasi muda dari berbagai negara berkumpul untuk membahas agenda Digital Masa Depan. Beragam topik dibahas dalam forum ini, mulai dari kesenjangan digital global, akses kaum muda ke pendidikan online, keterampuan dige, keterampuan konvensi intare, di Kigali, Rwanda.

Di hari pertama pembukaan, Minggu (5/6), 500-an generasi muda dari berbagai negara berkumpul untuk saling bertukar pikiran, membangun jejaring untuk menyiapkan masa depan digital dunia yang tanpa batas. Pertemuan ini juga dihadiri lebih dari 1.500 orang dari 115 negara secara daring.

Alfiah Rizqi Ramdhini, mahasiswi Institut Teknologi Bandung, turut diundang dalam acara ini. Alfiah merupakan salah satu peserta terpilih dalam sesi debat Generation Connect Gender Champion.

Global Youth Summit digelar International Telecommunication Union (ITU) sebagai rangkaian kegiatan menyambut World Telecommunication Development Converence pada 6-16 Juni. Dalam sambutannya, Direktur Pengembangan Telekomunikasi ITU Doreen Bogdan Martin menyebut pelibatan generasi muda untuk digital masa depan sangat penting. Itu sebabnya suara generasi muda akan dan perlu didengarkan. 

Baca juga: Alfiah dan Mastewal yang Muda Berkarya lewat Digital

"Saya menjamin suara Anda akan didengar dengan keras dan jelas. Dalam debat pada minggu depan di WTDC, kita akan membuat rencana aksi Kigali. Kami percaya panggilan aksi generasi muda akan menjadi bagian penting dari rencana tersebut dan itu akan sangat menentukan agenda pengembangan digital WTDC untuk empat tahun mendatang. Kami membutuhkan suara generasi muda," ujarnya. 

Ia mendorong semua pihak untuk berpikir kreatif, berkolaborasi, saling mendengarkan, serta berbagi pengalaman dan ide-ide tentang memanfaatkan teknologi untuk mempercepat kemajuan bidang-bidang penting, seperti kesehatan, pendidikan, kelangsungan lingkungan hidup, resolusi konflik, persamaan gender, aksesibilitas, dan kesempatan untuk generasi muda. Saat ini, satu-satunya batasan yakni imajinasi kita sendiri. "Maka beranilah. Masa depan yang lebih baik untuk semuanya bisa berawal dari sini dan sekarang, karena kami mendengarkan kalian," tandasnya. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat