visitaaponce.com

Israel akan Pamer Laser Antidrone Iran saat Biden Datang

Israel akan Pamer Laser Antidrone Iran saat Biden Datang
Sistem intersepsi laser berdaya tinggi yang dikembangkan Kementerian Pertahanan Israel.(AFP/Kementerian Pertahanan Israel.)

BEBERAPA saat setelah Presiden AS Joe Biden mendarat di Tel Aviv pada Rabu (13/7), militer Israel akan menunjukkan kepadanya perangkat keras baru yang dikatakan penting untuk menghadapi Iran yaitu laser antidrone. Sementara Israel telah lama dikenal karena upayanya untuk menggagalkan ambisi nuklir Teheran, para pejabatnya semakin membunyikan alarm atas armada kendaraan udara tak berawak (UAV) Iran.

Bulan ini, militer Israel mengatakan mencegat total empat drone tak bersenjata yang menuju rig gas lepas pantai. Dikatakan bahwa pesawat tak berawak itu buatan Iran dan diluncurkan oleh kelompok Hizbullah Libanon yang didukung oleh Teheran.

Ketika kekhawatiran meningkat atas perang drone, Israel berharap sistem Iron Beam yang baru akan mengamankan langitnya. Meskipun belum beroperasi, perangkat keras militer tersebut digambarkan sebagai pengubah permainan pada April oleh perdana menteri Naftali Bennett.

Baca juga: Eropa Tetap Gandeng LSM Palestina meski Dicap Teroris oleh Israel

Mempresentasikan teknologi semacam itu kepada Biden ialah langkah strategis bagi Israel yang melihat Washington menyetujui paket miliaran dolar AS pada September untuk sistem Iron Dome Israel. Sistem pertahanan itu telah digunakan berkali-kali untuk mencegat roket yang ditembakkan oleh militan dari Jalur Gaza yang dikendalikan oleh sekutu Iran, Hamas.

Iron Dome berharga sekitar US$50.000 per peluncuran. Bennett memberi harga Iron Beam pada US$3,50 per penerapan.
Dia mengatakan sistem pertahanan baru itu tanpa suara dan dapat mencegat UAV, mortir, roket, dan rudal antitank yang masuk.

Uzi Rubin, mantan spesialis kementerian pertahanan Israel dalam sistem antirudal, mengatakan mencegat drone menjadi tantangan yang signifikan. "Teknologi laser akan memiliki kapasitas lebih besar terhadap drone daripada roket dan rudal," kata Rubin yang berbasis di Jerusalem Institute for Strategy and Security. "Ini akan membantu jika kita mendapatkan pembiayaan Amerika," untuk Iron Beam, tambahnya. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat