Penyelidik PBB Minta Maaf atas Pernyataan Lobi Yahudi
![Penyelidik PBB Minta Maaf atas Pernyataan Lobi Yahudi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/6ca76b7b10fac343ed6f7b23215484cd.jpg)
SEORANG penyelidik PBB dengan tegas meminta maaf pada Kamis (4/8) karena menggunakan istilah lobi Yahudi. Ini memicu tuduhan antisemitisme Israel dan menyerukan pengunduran dirinya.
Miloon Kothari, salah satu dari tiga anggota Komisi Penyelidikan PBB (COI) yang menyelidiki pelanggaran hak di Israel dan wilayah Palestina, memicu kemarahan setelah wawancara dengan publikasi online Mondoweiss, yang keluar pada 25 Juli. Ditanya tentang kritik negara-negara anggota terhadap komisi tersebut, Kothari menunjuk pada upaya yang lebih luas untuk melemahkan penyelidikan.
"Kami sangat kecewa dengan media sosial yang sebagian besar dikendalikan oleh lobi Yahudi atau LSM tertentu. Banyak uang yang dicurahkan untuk mencoba mendiskreditkan kami," katanya.
Baca juga: Blokade Israel Berkepanjangan Berpotensi Tutup Pembangkit Listrik Gaza
Kothari meminta maaf dalam surat kepada Federico Villegas, presiden Dewan Hak Asasi Manusia yang mengamanatkan COI.
"Saya ingin dengan tulus mengungkapkan penyesalan saya dan dengan tegas meminta maaf karena menggunakan kata-kata lobi Yahudi. Pelanggaran yang saya sebabkan dengan menggunakan kata-kata ini sangat membuat saya tertekan," katanya.
Dalam surat yang diterbitkan secara online oleh PBB, Kothari mengatakan dia sangat serius, "Kekhawatiran bahwa kata-kata saya dianggap dan dialami sebagai antisemitisme. Niat saya mengecam serangan pribadi tanpa henti dan pedas terhadap anggota komisi di media sosial dan beberapa publikasi yang diluncurkan untuk mendelegitimasi dan merusak pekerjaannya," katanya.
"Benar-benar salah bagi saya untuk menggambarkan media sosial sebagai sebagian besar dikendalikan oleh lobi Yahudi. Pilihan kata ini tidak benar, tidak pantas, dan tidak sensitif."
Baca juga: Israel Tuntut Penyelidik PBB Mundur karena Dituding Antisemitisme
Meirav Eilon Shahar, duta besar Israel di Jenewa, menulis kepada Villegas untuk memprotes komentar keterlaluan Kothari, termasuk beberapa yang terbukti antisemitisme. Beberapa duta besar, termasuk dari Inggris dan Amerika Serikat, juga mentweet kemarahan mereka. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
PBB: Israel Rintangi Penyelidikan Korban Serangan Hamas
Dewan HAM PBB Tuntut Embargo Senjata ke Israel
Usulan Embargo Senjata terhadap Israel Sebuah Langkah Maju
Rusia Gagal Jadi Anggota Dewan HAM PBB
Indonesia Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan HAM PBB Periode 2024-26
PBB Kecam Larangan Penggunaan Hijab di Sekolah Prancis
Presiden AS Joe Biden Dukung Kebebasan Berekspresi di Kampus-Kampus
Kehadiran Presiden Israel di Belanda Diwarnai Unjuk Rasa
Kanye West Minta Maaf kepada Komunitas Yahudi Setelah Kontroversi Anti-Semitisme
Nihil Sanksi untuk Israel, Yahudi di Jerman Jadi Sasaran Kemarahan
Giliran Hamas Undang Elon Musk ke Gaza, Saksikan Kejahatan Israel
Dituding Apartheid, Israel Tuduh Amnesty International Antisemit
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap