Rusia Gagal Jadi Anggota Dewan HAM PBB
![Rusia Gagal Jadi Anggota Dewan HAM PBB](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/ffd78482a22976e3e0ff424d8767c1f3.jpg)
DEWAN Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menolak Rusia menjadi anggota mereka, berdasarkan hasil pemungutan suara. Sebaliknya agenda ini merupakan keberhasilan dari negara-negara Barat untuk tetap mengisolasi Moskow.
Dalam pemungutan suara tertutup, Rusia hanya meraih 83 suara, berbanding 160 suara untuk Bulgaria, dan 123 suara untuk Albania. Akhirnya Bulgaria dan Albania yang berhak mengisi kursi di badan tersebut untuk masa jabatan tiga tahun yang dimulai pada 1 Januari.
“Negara-negara anggota PBB mengirimkan sinyal kuat kepada kepemimpinan Rusia bahwa pemerintah yang bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tak terhitung jumlahnya tidak pantas berada di sana,” kata Direktur PBB Louis Charbonneau.
Baca juga : Pengadilan PBB akan Keluarkan Putusan Soal Krimea
Rusia dikeluarkan dari dewan tersebut 18 bulan lalu dalam upaya diplomatik yang dipimpin Amerika Serikat (AS) setelah invasi mereka ke Ukraina pada Februari 2022. Sebuah badan investigasi yang diberi mandat oleh PBB mengatakan pada Maret bahwa Rusia telah melakukan berbagai kejahatan perang di Ukraina seperti pembunuhan yang disengaja, penyiksaan dan deportasi anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional juga menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisaris Hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak-anak Ukraina secara ilegal.
Seorang pejabat senior Rusia menuduh AS mengerahkan upaya yang tiada tandingannya untuk memastikan Rusia tetap keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia.
Baca juga : Rusia dan Uni Emirat Arab Minta Pertemuan Darurat PBB Terkait Serangan Gaza
“AS berkampanye untuk Albania. Kampanye yang ditujukan secara langsung terhadap kami belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Wakil Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Maria Zabolotskaya.
Di tengah tanda-tanda kelelahan akibat perang di Ukraina, beberapa diplomat sebelumnya mengatakan Rusia memiliki peluang yang masuk akal untuk kembali terpilih menjadi anggota dewan tersebut.
Sementara Tiongkok dan Kuba juga terpilih menjadi bagian dari dewan tersebut yang menuai keberatan dari para aktivis HAM. Wakil Direktur Wilayah Amerika di Human Rights Watch Juan Pappier mengatakan kedua negara itu tidak layak menjadi anggota dewan tersebut.
“Catatan pelanggaran hak asasi manusia sistematis sudah membuktikannya,” tulisnya. (CNA/Z-3)
Terkini Lainnya
PBB: Israel Rintangi Penyelidikan Korban Serangan Hamas
Dewan HAM PBB Tuntut Embargo Senjata ke Israel
Usulan Embargo Senjata terhadap Israel Sebuah Langkah Maju
Indonesia Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan HAM PBB Periode 2024-26
PBB Kecam Larangan Penggunaan Hijab di Sekolah Prancis
PBB: Mayoritas Penduduk Ingin Negara Tingkatkan Aksi Atasi Perubahan Iklim
Gen Z dari Seluruh Dunia akan Hadir di Simulasi Sidang PBB di Bali
Uni Eropa: Kelaparan di Gaza sebagai Senjata Buatan Manusia
PBB: Reaksi Balik terhadap Hak Perempuan Ancam Kemajuan
Retail Kesehatan Teken Prinsip Pemberdayaan Perempuan PBB
Turki Terus Dukung UNRWA di Palestina
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap