Uni Eropa Kelaparan di Gaza sebagai Senjata Buatan Manusia
![Uni Eropa: Kelaparan di Gaza sebagai Senjata Buatan Manusia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/781f4c5b23192de8d7cc7dd1fcb67135.jpg)
KEPALA Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell menegaskan bahwa kelaparan telah digunakan sebagai senjata perang di Jalur Gaza, Palestina. Ia juga menyebut kurangnya bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza sebagai bencana buatan manusia.
Kapal Spanyol yang membawa pasokan makanan telah meninggalkan Siprus menuju Gaza. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pengiriman bantuan via laut tersebut tidak dapat menggantikan pasokan melalui jalur darat.
Cara tercepat dan paling efektif untuk menyalurkan bantuan ke Gaza ialah melalui darat. Namun, menurut sejumlah lembaga bantuan, pembatasan yang dilakukan Israel telah membuat bantuan yang masuk ke Gaza hanya berjumlah sedikit.
Baca juga : PBB Desak Penyelidikan Penembakan Massal oleh Israel di Gaza
Perhatian kini dialihkan ke rute alternatif menuju Gaza, termasuk via laut dan udara. Israel mengatakan pihaknya tidak bisa disalahkan atas kekurangan pangan di Gaza, karena mereka telah mengizinkan bantuan melalui dua penyeberangan di selatan.
Namun saat berpidato di depan Dewan Keamanan PBB di New York pada Selasa (12/3), Borrell mengatakan krisis kemanusiaan di Gaza disebabkan kurangnya pengiriman bantuan melalui jalur darat. "Kita sekarang sedang menghadapi populasi warga yang berjuang untuk kelangsungan hidup mereka sendiri. Bantuan kemanusiaan perlu masuk ke Gaza dan Uni Eropa berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkannya," kata Borrell.
Krisis kemanusiaan di Gaza saat ini, lanjut Borrell, ialah ulah manusia. Ia mengatakan Uni Eropa sedang mencari cara alternatif untuk memberikan bantuan melalui laut dan udara.
"Ini karena menyalurkan bantuan melalui jalan raya tidak memungkinkan karena (aksesnya) ditutup secara artifisial. Kelaparan telah digunakan sebagai senjata perang. Ketika kita mengutuk kejadian (perang) di Ukraina, kita juga harus menggunakan kata-kata yang sama untuk yang terjadi di Gaza," tegasnya.
Ancaman kelaparan semakin meluas di Gaza, di saat banyak warga menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Selain warga sipil, para tenaga kesehatan terancam kelaparan dan hanya memiliki sedikit makanan untuk berbuka puasa. (BBC/Z-2)
Terkini Lainnya
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Mahkamah Agung Israel Putuskan Siswa Seminari Ultra-Ortodoks Wajib Direkrut Militer
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap