TV Pemerintah Iran Diretas, Tayang Gambar Khamenei dalam Bidikan Senjata
PERETAS yang mendukung gelombang protes yang dipimpin wanita di Iran menginterupsi siaran berita TV pemerintah. Interupsi itu berupa gambar bidikan senjata di wajah pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan api yang membakar tubuhnya. Ini terlihat dalam rekaman yang dibagikan secara online pada Minggu (9/10).
Dalam pesan antirezim lain, para aktivis telah melukis dengan cat semprot berbunyi "Matilah Khamenei" dan "Polisi ialah Pembunuh Rakyat" di papan reklame publik di Teheran. "Darah para pemuda kami ada di tangan Anda," bunyi pesan di layar yang muncul sebentar selama siaran TV Sabtu (8/10) malam.
Itu terjadi seiring protes jalanan yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, 22, yang mengguncang Teheran dan kota-kota lain. "Pasukan polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa di puluhan lokasi di Teheran," kantor berita negara IRNA melaporkan. Para demonstran, "Meneriakkan slogan-slogan dan membakar dan merusak properti publik, termasuk satu pos polisi."
Kemarahan telah berkobar sejak kematian Amini pada 16 September. Ini tiga hari setelah wanita muda Kurdi itu ditangkap oleh polisi moral karena dugaan pelanggaran aturan pakaian ketat republik Islam untuk wanita.
"Bergabunglah dengan kami dan bangkitlah," bunyi pesan lain dalam peretasan TV yang diklaim oleh grup Edalat-e Ali (Ali's Justice). Ia juga memposting foto-foto Amini dan tiga wanita lain yang terbunuh dalam tindakan keras yang telah merenggut sedikitnya 95 nyawa, menurut kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia.
Sebanyak 90 orang lain tewas di tenggara jauh Iran dalam kerusuhan pada 30 September yang dipicu oleh dugaan pemerkosaan seorang gadis remaja oleh seorang kepala polisi di provinsi Sistan-Baluchestan, kata IHR, mengutip Kampanye Aktivis Baluch yang berbasis di Inggris. Seorang anggota Korps Pengawal Revolusi Islam tewas pada Sabtu di Sanandaj, provinsi Kurdistan, dan seorang anggota pasukan paramiliter Pengawal Basij meninggal di Teheran karena, "Cedera kepala serius menyusul serangan bersenjata oleh massa," kata IRNA dalam pembunuhan yang meningkatkan jumlah korban tewas di antara pasukan keamanan menjadi 14. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Distraksi Perangkat Elektronik saat Anak Makan, Ini Dampak Buruknya
Gandeng Pandji Pragiwaksono, Serial LOL: Last One Laughing Hadir di Indonesia
Niki Jadi Artis Indonesia Pertama yang Tampil di Jimmy Kimmel Live!
TCL Rilis Televisi LED Baru dengan Berbagai Ukuran
Yayasan Kanker Indonesia Luncurkan YKI TV dan Kampiun
Bunga Citra Lestari Dinobatkan Jadi Product Ambassador TCL TV
Episode Perdana 'Chuang Asia Thailand' Disambut Antusias Penonton
Nuon Bersama RCTI Sukses Gelar Malam Puncak Indonesian Music Awards 2023
Acara Televisi 'Ni Hao! Tiongkok' Resmi Ditayangkan di Indonesia
Biro Pemberitaan DPR Ajak Mahasiswa IPB Gabung Presenter TV Parlemen
Anggun Jadi Juri Acara Pencarian Bakat di Televisi Belgia
Disambut Penonton, WeTV Original Tilik The Series Masuki Babak Baru
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap