visitaaponce.com

Barter Tahanan, Rusia Bebaskan Bintang Bola Basket AS Brittney Griner

Barter Tahanan, Rusia Bebaskan Bintang Bola Basket AS Brittney Griner
Tterpidana pedagang senjata asal Rusia, Viktor Bout, yang menjalani hukuman penjara 25 tahun di AS.(CHRISTOPHE ARCHAMBAULT/AFP via Getty Images)

BINTANG bola basket Brittney Griner 32, akhirnya dibebaskan dari penjara Rusia dan sedang dalam perjalanan pulang menuuju Amerika Serikat (AS).

Griner pulang ke AS setelah pertukaran tahanan dengan terpidana pedagang senjata asal Rusia, Viktor Bout, yang menjalani hukuman penjara 25 tahun di AS.

Berita pembebasan itu memicu pesan kelegaan dari pejabat AS, pendukung, dan orang-orang terkasih Griner yang telah berkampanye untuk kepulangannya selama berbulan-bulan.

Pertukaran berlangsung di bandara Abu Dhabi di Uni Emirat Arab pada hari Kamis (8/12), kantor berita Rusia melaporkan.

Presiden AS Joe Biden mengatakan Griner, peraih medali emas Olimpiade dua kali, sedang dalam perjalanan pulang.

“Dia aman. Dia ada di pesawat. Dia sedang dalam perjalanan pulang,” tulis Biden dalam Tweet yang menampilkan foto dirinya dan istri Griner, Cherelle Griner.

Baca juga: AS Tukar Pebasket Griner dengan Pedagang Senjata Api

Kementerian Luar Negeri Rusia mengkonfirmasi pertukaran tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Bout telah diterbangkan pulang.

Media Rusia menunjukkan Griner berjalan dari pesawat Rusia di Abu Dhabi di mana dia disambut oleh seorang pejabat AS. Dua orang Rusia menyapa Bout, yang pernah dijuluki "Pedagang Maut", dengan pelukan.

Belakangan, TV Rusia menayangkan Bout berjalan turun dari pesawat di landasan yang tertutup salju di Moskow, ibu dan istrinya memeluknya dan memberinya bunga.

Griner, peraih medali emas Olimpiade dua kali dan bintang Phoenix Mercury di Women's National Basketball Association (WNBA), ditangkap pada 17 Februari di bandara Moskow ketika selongsong peluru berisi minyak ganja, yang dilarang di Rusia, ditemukan dalam kopernya.

Penangkapannya terjadi beberapa hari sebelum Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari ketika hubungan antara Washington dan Moskow semakin tegang.

Pemerintahan Biden, sejak awal, mengatakan dia telah ditahan secara tidak benar.

Sepanjang waktunya dalam tahanan Rusia, kerabat, rekan satu tim, dan pendukung Griner meminta pemerintah AS untuk mendukung penuh kasus ini untuk menjamin pembebasannya. (Aljazeera/Fer/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat