Tiongkok Hadapi Kasus Kematian Covid-19 25.000 per Hari
TIONGKOK menghadapi Tahun Baru Imlek pada Januari 2023 di bawah bayang-bayang gelombang kematian covid-19. Angkanya diprediksi mencapai 25ribu per hari.
Kematian akibat covid-19 akan mencapai puncaknya pada 23 Januari. Itu bertepatan dengan hari kedua liburan tahunan di negara berpenduduk 1,4 miliar tersebut.
Airfinity, sebuah perusahaan riset berbasis di London, Inggris, yang berfokus pada analitik kesehatan prediktif menerangkan infeksi harian akan memuncak 10 hari sebelumnya yang mencapai sekitar 3,7 juta kasus covid-19.
Tiongkok mengakhiri kebijakan nol-Covid pada November dengan mengabaikan pengujian ketat dan tindakan penguncian yang dianut oleh ekonomi terbesar kedua di dunia itu sejak dimulainya pandemi hampir tiga tahun lalu.
“Dengan menggunakan tren dalam data regional, tim ahli epidemiologi kami memperkirakan puncak pertama terjadi di wilayah di mana kasus saat ini meningkat dan puncak kedua didorong oleh lonjakan selanjutnya di provinsi Tiongkok lainnya,” kata Airfinity Kamis (29/12) malam.
Airfinity mencatat infeksi harian saat ini sekitar 1,8 juta kasus, dengan kematian mencapai sembilan ribu. Angka itu naik dari perkiraan harian lima tibu lebih pada awal Desember.
Kondisi tersebut sangat kontras dengan laporan resmi Tiongkok yang menyatakan hanya 12 kasus kematian. Pada akhir April 2023, Tiongkok kemungkinan dilanda kasus kematian covid-19 mencapai 1,7 juta kasus.
Baca juga: 5 Orang Tewas, 37 Luka-luka dalam Kebakaran Terowongan Jalan di Korsel
Perkiraan Airfinity itu didasarkan pada data dari provinsi regional Tiongkok, yang telah melaporkan angka yang jauh lebih tinggi daripada angka resmi nasional. Kemudian dikombinasikan dengan tren yang terlihat di Hong Kong, Jepang, dan negara lain yang mencabut pembatasan.
Kepala Ahli Epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC) Wu Zunyou mengatakan pandemi covid-19 telah memuncak di Beijing, Tianjin dan Chengdu. Situasi di Shanghai, Chongqing, Anhui, Hubei, dan Hunan tetap serius.
Penyakit itu dapat akan menyebar selama Tahun Baru Imlek karena banyak orang bepergian selama perayaan tersebut. “Kematian yang disebabkan oleh covid-19 menjadi perhatian dunia. Dengan menghitung kematian berlebih, kita dapat mengetahui apa yang berpotensi diremehkan,” kata Wu.
Tim CDC sebelumnya telah melakukan analisis kematian berlebih serupa untuk wabah awal di kota Wuhan di Tiongkok tengah, tempat covid-19 pertama kali muncul. Komisi Kesehatan Nasional menambahkan hampir 1.300 kematian dari kota tersebut ke dalam hitungan kematian akibat covid-19 pada April 2020.(Straits Times/OL-4)
Terkini Lainnya
Utang Jatuh Tempo Jumbo Tahun Depan, Pemerintah Harapkan Investor Reinvestasi
Ketahanan Kesehatan Global
Akses Patogen Bisa Hemat Waktu Lebih Cepat Tanggulangi Pandemi
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Lonjakan Kasus Myopia pada Anak, Dokter Sarankan Cara Ini Agar Berkurang
Jemaah Haji Diingatkan Tetap Waspada Kasus Mers di Arab Saudi
Covid-19 Masih Ada, Kasus Baru Bertambah 465 Hari Ini
Tingkat Kematian Covid-19 di Hong Kong Kini Tertinggi di Dunia
Satgas: Indonesia Butuh 3 Modal Dasar Beralih Menuju Endemi Covid-19
Sejak Omikron Sudah 500.000 Korban Meninggal Akibat Covid-19
Australia Catat Peningkatan Kasus Kematian Akibat Omikron Mencapai 56 Orang
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap