visitaaponce.com

Pasangan Pilot yang Tewas dalam Pesawat Jatuh di Nepal 16 Tahun Terpisah

Pasangan Pilot yang Tewas dalam Pesawat Jatuh di Nepal 16 Tahun Terpisah
Regu penyelemat sedang mengevakuasi jenazah korban pesawat jatuh di Pokhara, Nepal, Senin (16/1).(AFP/PRAKASH MATHEMA)

PADA 2010, Anju Khatiwada bergabung dengan Yeti Airlines Nepal. Dia mengikuti jejak suaminya, seorang pilot yang tewas dalam kecelakaan empat tahun sebelumnya ketika pesawat penumpang kecil itu jatuh beberapa menit sebelum mendarat.

Pada Minggu (15/1), Khatiwada, 44, adalah co-pilot dalam penerbangan Yeti Airlines dari Kathmandu yang jatuh saat mendekati Kota Pokhara, menewaskan sedikitnya 68 orang dalam kecelakaan pesawat paling mematikan di negara Himalaya itu dalam tiga dekade.

Sejauh ini, tidak ada korban selamat yang ditemukan di antara 72 orang di dalam pesawat.

"Suaminya, Dipak Pokhrel, meninggal pada 2006 dalam kecelakaan pesawat Twin Otter Yeti Airlines di Jumla," kata juru bicara maskapai penerbangan Sudarshan Bartaula kepada Reuters, merujuk pada Khatiwada.

"Dia mendapatkan pelatihan pilotnya dengan uang yang dia dapatkan dari asuransi setelah kematian suaminya," kata Bartaula.

Sebagai seorang pilot dengan jam terbang lebih dari 6.400 jam, Khatiwada sebelumnya telah menerbangkan rute wisata populer dari ibu kota, Kathmandu, ke kota terbesar kedua di negara itu, Pokhara, kata Bartaula.

Jenazah Kamal KC, kapten penerbangan, yang memiliki lebih dari 21.900 jam terbang, telah ditemukan dan diidentifikasi.


Baca juga: 19 Orang Tewas dalam Kecelakaan Jalan Raya di Senegal


Jenazah Kathiwada belum diidentifikasi tetapi dia diduga juga tewas.

"Pada Minggu, dia menerbangkan pesawat dengan pilot instruktur, yang merupakan prosedur standar maskapai," kata seorang pejabat Yeti Airlines, yang mengenal Khatiwada secara pribadi.

"Dia selalu siap untuk melakukan tugas apa pun dan telah terbang ke Pokhara sebelumnya," kata pejabat itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Reuters tidak dapat segera menghubungi anggota keluarganya.

Pesawat ATR-72 yang dikemudikan Khatiwada berguling dari satu sisi ke sisi lain sebelum jatuh di jurang dekat bandara Pokhara dan terbakar, demikian menurut keterangan saksi mata dan video kecelakaan yang di-posting di media sosial.

Perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan dari pesawat, yang dapat membantu penyelidik menentukan apa yang menyebabkan pesawat jatuh dalam cuaca cerah, ditemukan pada hari ini.

Hampir 350 orang telah tewas sejak 2000 dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di Nepal --rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest-- di mana perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat membuat kondisi berbahaya. (CNA/OL-16)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat