Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Pakistan Jadi 100 Orang
KORBAN tewas akibat bom bunuh diri di sebuah masjid di Kota Peshawar, Pakistan, meningkat menjadi 100 orang. Sementara 225 orang lainnya mengalami luka-luka.
"Sejauh ini, 100 jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Lady Reading," kata Juru Bicara Fasilitas Medis terbesar di kota itu, Mohammad Asim, dalam sebuah pernyataan, Selasa (31/1).
Sebagian besar korban yang tewas dalam aksi pengeboman bunuh diri pada Senin (30/1) petang itu adalah anggota polisi.
Baca juga: Mayoritas Korban Bom Bunuh Diri di Pakistan Anggota Kepolisian
Pengawas Senior Operasi Polisi di Peshawar Kashif Aftab Abbasi mengatakan lebih dari 225 orang terluka dalam ledakan itu.
Atap masjid, yang terletak di dalam kompleks instansi keamanan Pakistan, runtuh akibat pengeboman dan tim penyelamat harus memindahkan gundukan puing untuk mengevakuasi korban.
Inspektur Jenderal KP Mauzzam Jah Ansari menyatakan Kepala Menteri sementara Provinsi Azam Khan telah memerintahkan pembentukan tim investigasi gabungan (JIT) untuk segera menyelidiki serangan mematikan itu.
Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan di Peshawar dalam satu dekade terakhir yang menargetkan polisi.
Catatan intelijen Pakistan pada 21 Januari mengungkapkan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) merencanakan gelombang serangan di Peshawar dan Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Tidak lama setelah ledakan, Ketua Jamaat-ul-Ahrar, kelompok sempalan TTP dan Anggota Dewan Kepemimpinan TTP Omar Mukaram Khorasani mengatakan kelompoknya melakukan serangan itu sebagai pembalasan atas pembunuhan Jamaat-ul-Ahrar tahun lalu.
Khorasani mengaku bertanggung jawab, dengan mengatakan ini adalah serangan balas dendam atas pembunuhan saudaranya di Afghanistan, yang dia tuduhkan pada pasukan keamanan Pakistan.
"Ini adalah grup sempalan dan mereka bergabung dengan TTP arus utama pada tahun 2020, jadi pasti grup di dalam TTP,” katanya.
Namun demikian, Juru Bicara TTP Mohammad Khorasani menjauhkan kelompok itu dari pengeboman, dengan mengatakan tidak pernah menargetkan masjid, seminari, dan situs keagamaan lainnya.
Dia menambahkan mereka yang mengambil bagian dalam tindakan tersebut dapat menghadapi tindakan hukuman oleh TTP.
Gubernur Khyber Pakhtunkhwa Ghulam Ali mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan cara teroris memasuki masjid di ibu kota provinsi. "Ya, itu adalah celah keamanan," katanya.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang berada di balik serangan itu saat ia mengunjungi sebuah rumah sakit di Peshawar, Senin (30/1).
“Skala besar dari tragedi kemanusiaan tidak terbayangkan. Ini tidak kurang dari serangan terhadap Pakistan,” jelasnya.
Pakistan mengalami lonjakan serangan sejak November ketika TTP mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah.
Pada awal Januari, TTP mengatakan salah satu anggotanya menembak dan membunuh dua petugas intelijen, termasuk direktur sayap kontraterorisme dari agen mata-mata militer, Inter-Services Intelligence.
TTP adalah kelompok terpisah dari Taliban Afghanistan, tetapi mereka adalah sekutu dekat. TTP telah mengobarkan pemberontakan selama 15 tahun melawan pemerintah Pakistan, termasuk serangan pada 2014 oleh sebuah faksi kelompok tersebut di sebuah sekolah yang dikelola tentara di Peshawar, yang menewaskan 154 orang.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut pemboman terbaru itu sangat menjijikkan karena menargetkan tempat ibadah. Serangan itu terjadi ketika Pakistan yang kekurangan uang terus menghadapi krisis ekonomi yang parah.
Pakistan telah meminta pinjaman sebesar US$1,1 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF), bagian dari paket bailout $6 miliar untuk menghindari gagal bayar utang luar negeri. Namun, pembicaraan dengan IMF terhenti dalam beberapa bulan terakhir. (Aljazeera/OL-1)
Terkini Lainnya
18 Tewas dan 48 Terluka Akibat Ledakan Bom di Negara Bagian Borno, Nigeria
Sudah 70 Ribu Ton Bom Dijatuhkan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023
UNRWA Kecam Penghancuran Gudang Bantuan oleh Israel
Polri Pastikan Ledakan di RS Eka Hospital Serpong Bukan Bom
BNPT dan Densus 88 Dituntut Minta Maaf karena Lalai Jaga Agus Sujatno
Kantor Kedutaan Ukraina di Spanyol Dapat Kiriman Bom dan Meledak
Korban Bunuh Diri Karena Pinjol Tertinggi Sejak 5 Tahun Terakhir
Ledakan Bom saat Salat Jumat di Masjid Syiah Afghanistan
Perayaan Maulid di Pakistan Diserang Teroris, 52 Orang Tewas
Korban Ledakan bunuh diri di Pakistan Menjadi 44 orang
BPJS Ketenagakerjaan Jamin Perlindungan Korban Bom Astanaanyar
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap