NATO Sangkal Berkonflik dengan Rusia
![NATO Sangkal Berkonflik dengan Rusia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/d36ddd91ec18a99c2f8a61f8267fc4ff.jpg)
PAKTA Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak menganggap pihaknya berkonflik dengan Rusia, tetapi tetap akan memasok persenjataan yang lebih canggih dan berat ke Ukraina.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat ia tiba untuk menghadiri pertemuan para menteri pertahanan negara-negara anggota blok tersebut pada Selasa.
Menurut Stoltenberg, baik NATO maupun sekutu-sekutu organisasi tersebut bukan merupakan pihak berkonflik.
"Apa yang dilakukan NATO dan para sekutu adalah memberi dukungan kepada Ukraina, yang saat ini sedang mempertahankan diri serta memiliki hak untuk membela diri," ujarnya.
"Kami tentu saja punya hak untuk membantu Ukraina menegakkan hak untuk membela diri. Jadi NATO dan sekutu-sekutu NATO bukanlah pihak yang berkonflik, namun mendukung Ukraina membela diri," kata dia, ketika menjawab pertanyaan soal keterlibatan NATO.
Baca juga: Rusia: Dukungan NATO pada Ukraina Ancam Askalasi Tak Terduga
Menurut Stoltenberg, jenis senjata yang dipasok ke Ukraina telah berkembang sesuai dengan perkembangan perang. Pada awalnya, kata Stoltenberg, perhatian besar diarahkan pada penyediaan rudal anti tank, Javelin.
"Lalu, kami melihat kebutuhan mendesak akan artileri, dan para sekutu mulai meningkatkan pengiriman artileri modern yang canggih. Kemudian, pertahanan udara menjadi fokus utama dan sekarang persenjataan berat," kata dia.
Stoltenberg mengatakan NATO telah menerapkan penguatan pertahanan kolektif terbesar dalam satu generasi sejak 2014, karena menurutnya perang tidak dimulai pada Februari tahun lalu melainkan pada 2014.
Tank, kendaraan tempur infanteri, dan amunisi sekarang menjadi prioritas NATO sebagai persenjataan yang akan dikirim ke Ukraina.
Jadi isu tentang pesawat bukanlah isu paling mendesak sekarang. Tetapi itu menjadi pembahasan yang sedang berlangsung, kata Stoltenberg.
Stoltenberg menambahkan bahwa pihaknya terus menjalin konsultasi dengan para sekutu tentang jenis sistem yang perlu mereka kirim ke Ukraina.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah mengirimkan apa yang telah kami janjikan dan ini akan menjadi isu utama pada pertemuan hari ini di NATO," ujarnya.
(Ant/0L-17)
Terkini Lainnya
PM Israel Benjamin Netanyahu Ungkap Penundaan Pasokan Senjata dari AS
Netanyahu Tuding Joe Biden Tunda Pengiriman Senjata ke Israel
Gedung Putih Balas Kritik Benjamin Netanyahu Terkait Penundaan Pengiriman Senjata ke Israel
Presiden Rusia Vladimir Putin Kunjungi Korea Utara
Geng Kriminal Culik 100 Orang di Nigeria
Senjata Buatan AS Renggut Nyawa Warga Gaza
NATO Belum Berencana Kirim Pasukan ke Ukraina
20 Ribu Orang di Georgia Menuntut Pembatalan RUU Kontroversial yang Dinilai Membahayakan Aspirasi Eropa
Donald Trump Sebut Komentar Kerasnya tentang NATO sebagai Taktik Negosiasi
Antisipasi Serangan NATO, Militer Rusia Perkuat Pertahanan di Kaliningrad
Korea Utara Sebut AS Berniat Bentuk NATO Versi Asia
Kapal Perang Rusia Kejar Kapal Selam AS di Dekat Kepulauan Kuril
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap