visitaaponce.com

NATO Sangkal Berkonflik dengan Rusia

NATO Sangkal Berkonflik dengan Rusia
Awak helikopter bersiap sebelum lepas landas, di timur Ukraina.(AFP/Ihor Tkachov)

PAKTA Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak menganggap pihaknya berkonflik dengan Rusia, tetapi tetap akan memasok persenjataan yang lebih canggih dan berat ke Ukraina.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat ia tiba untuk menghadiri pertemuan para menteri pertahanan negara-negara anggota blok tersebut pada Selasa.

Menurut Stoltenberg, baik NATO maupun sekutu-sekutu organisasi tersebut bukan merupakan pihak berkonflik.

"Apa yang dilakukan NATO dan para sekutu adalah memberi dukungan kepada Ukraina, yang saat ini sedang mempertahankan diri serta memiliki hak untuk membela diri," ujarnya.

"Kami tentu saja punya hak untuk membantu Ukraina menegakkan hak untuk membela diri. Jadi NATO dan sekutu-sekutu NATO bukanlah pihak yang berkonflik, namun mendukung Ukraina membela diri," kata dia, ketika menjawab pertanyaan soal keterlibatan NATO.

Baca juga: Rusia: Dukungan NATO pada Ukraina Ancam Askalasi Tak Terduga

Menurut Stoltenberg, jenis senjata yang dipasok ke Ukraina telah berkembang sesuai dengan perkembangan perang. Pada awalnya, kata Stoltenberg, perhatian besar diarahkan pada penyediaan rudal anti tank, Javelin.

"Lalu, kami melihat kebutuhan mendesak akan artileri, dan para sekutu mulai meningkatkan pengiriman artileri modern yang canggih. Kemudian, pertahanan udara menjadi fokus utama dan sekarang persenjataan berat," kata dia.

Stoltenberg mengatakan NATO telah menerapkan penguatan pertahanan kolektif terbesar dalam satu generasi sejak 2014, karena menurutnya perang tidak dimulai pada Februari tahun lalu melainkan pada 2014.

Tank, kendaraan tempur infanteri, dan amunisi sekarang menjadi prioritas NATO sebagai persenjataan yang akan dikirim ke Ukraina.

Jadi isu tentang pesawat bukanlah isu paling mendesak sekarang. Tetapi itu menjadi pembahasan yang sedang berlangsung, kata Stoltenberg.

Stoltenberg menambahkan bahwa pihaknya terus menjalin konsultasi dengan para sekutu tentang jenis sistem yang perlu mereka kirim ke Ukraina.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah mengirimkan apa yang telah kami janjikan dan ini akan menjadi isu utama pada pertemuan hari ini di NATO," ujarnya.
(Ant/0L-17)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat