visitaaponce.com

Kapal Perang Rusia Kejar Kapal Selam AS di Dekat Kepulauan Kuril

Kapal Perang Rusia Kejar Kapal Selam AS di Dekat Kepulauan Kuril
Kapal perusak Rusia Marsekal Shaposhnikov milik militer Rusia ini mengejar kapal selam AS di dekat Kepulauan Kuril,(Ist/Wikipedia)

MOSKOW, pada Sabtu (12/2), mengatakan bahwa sebuah kapal perusak anti-kapal selam Rusia mengejar kapal selam AS di dekat Kepulauan Kuril, memaksanya meninggalkan perairan teritorial negara itu. Namun militer AS membantah laporan tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa selama latihan militer yang direncanakan, kapal perusak Marsekal Shaposhnikov telah mendeteksi kapal selam kelas Virginia Angkatan Laut AS di perairan teritorial Rusia dekat Kepulauan Kuril di Pasifik utara.

Ketika kapal selam itu mengabaikan permintaan ke permukaan, awak fregat menggunakan cara yang tepat dan kapal selam AS pergi dengan kecepatan penuh, kata kementerian itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca juga : Pejabat Uni Eropa akan Kunjungi Garis Depan Ukraina

Kementerian mengatakan telah memanggil atase pertahanan AS di Moskow atas insiden tersebut.

"Sehubungan dengan pelanggaran oleh kapal selam Angkatan Laut AS di perbatasan negara Federasi Rusia, atase pertahanan di kedutaan AS di Moskow dipanggil ke Kementerian Pertahanan Rusia," kata Kementerian Pertahanan.

Pernyataan dari militer AS, bagaimanapun, mengatakan: "Tidak ada kebenaran atas klaim Rusia atas operasi kami di perairan teritorial mereka".

Baca juga : Negara Barat Tuding Rusia Panaskan Situasi di Wilayah Perbatasan Ukraina

Kapten Kyle Raines, juru bicara Komando Indo-Pasifik AS, mengatakan dia tidak akan mengomentari lokasi persis kapal selam AS. "Kami terbang, berlayar, dan beroperasi dengan aman di perairan internasional," tambahnya.

Kuril, yang terletak di utara pulau Hokkaido Jepang, telah dikendalikan oleh Moskow sejak mereka direbut oleh pasukan Soviet pada hari-hari akhir Perang Dunia II.

Dugaan insiden itu terjadi di dekat pulau Urup, kepulauan Kuril, yang dikendalikan oleh Rusia.

Baca juga : UNHCR: Hampir 680.000 Pengungsi Meninggalkan Ukraina

Itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat yang telah melihat Moskow mengepung Ukraina di tiga sisi dengan lebih dari 100.000 tentara.

Washington telah memperingatkan bahwa invasi habis-habisan bisa dimulai kapan saja.

Pemimpin Rusia Vladimir Putin pada Sabtu mengutuk klaim tersebut sebagai provokasi. (AFP/Nur/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat