visitaaponce.com

Negara Barat Tuding Rusia Panaskan Situasi di Wilayah Perbatasan Ukraina

Negara Barat Tuding Rusia Panaskan Situasi di Wilayah Perbatasan Ukraina
Anggota militer Ukraina melakukan latihan militer bersama pasukan AS dan NATO di wilayah Lviv, Ukraina, pada 24 September 2021.(Yuriy DYACHYSHYN / AFP)

BEBERAPA negara barat menuduh Rusia membuat situasi di perbatasan dengan Ukraina semakin tegang.

Negara-negara Eropa berjanji untuk menghadirkan front persatuan ketika pembicaraan dengan Moskow dimulai pada Januari 2021.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock mengatakan dia sangat prihatin setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya siap untuk mengambil langkah militer.

Baerbock mengatakan keprihatinannya meningkat karena komentar itu muncul menjelang gerakan pasukan lebih lanjut di perbatasan dengan Ukraina dan bahwa krisis besar hanya dapat diselesaikan melalui dialog.

Ditanya tentang pergerakan pasukan baru, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Washington dan sekutunya sedang memantau situasi dengan cermat.

"Rusia terus meningkat dan belum membalikkan penumpukan pasukannya di perbatasan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri.

Sekutu Barat menuduh Moskow mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasan Ukraina dalam persiapan untuk invasi potensial

Sementara itu, Kremlin menyatakan bahwa Washington dan negara-negara NATO lainnya adalah agresor berkat dukungan militer dan politik mereka dari pejabat Kiev.

"Setiap agresi lebih lanjut terhadap Ukraina akan memiliki konsekuensi besar dan akan membawa harga yang mahal," tambah pejabat Departemen Luar Negeri  (Deplu) AS.

AS kembali mengulangi peringatan sebelumnya yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang sanksi baru dari AS dan sekutunya.

"Kami sangat mendesak Rusia untuk mengurangi ketegangan dengan menarik kembali pasukannya dari perbatasannya dengan Ukraina," imbuh juru bicara Deplu AS.

"Tujuan kami adalah de-eskalasi melalui diplomasi, AS siap untuk terlibat dalam diplomasi pada Januari melalui berbagai saluran," jelas Deplu AS.

Pembicaraan 2022

Kedua kelompok, Rusia dan Barat, telah terombang-ambing sebagai kesepakatan untuk pendekatan pembicaraan awal 2022.

“Telah disepakati bahwa pada awal tahun depan, putaran pertama (pembicaraan) harus berupa kontak bilateral antara negosiator kami dan pihak Amerika,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita yang didanai negara Rusia, RT News.

Dia menambahkan bahwa diskusi NATO juga akan dimulai pada Januari 2022, sementara Washington telah menunjukkan garis waktu yang sama.

Berbicara dengan wartawan pada Selasa (21/12), Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menekankan diskusi dan keterlibatan diplomatik terbuka yang sedang terjadi dan mereka berharap untuk melanjutkan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan diplomat top Eropa Josep Borrell berbicara tentang situasi tersebut pada Rabu (22/12) selama percakapan telepon.

"Mereka sepakat bahwa setiap diskusi tentang keamanan Eropa akan terjadi dalam koordinasi dan dengan partisipasi Uni Eropa," kata Brussel dalam sebuah pernyataan.

Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, mengatakan pekan lalu bahwa AS secara fundamental siap untuk dialog dan akan berkoordinasi erat dengan sekutu Eropa. (Aiw/France24/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat