Pejabat Uni Eropa akan Kunjungi Garis Depan Ukraina
![Pejabat Uni Eropa akan Kunjungi Garis Depan Ukraina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/01/22e1caaf6a730c8d167a286c9d95e405.jpg)
KEPALA Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa Josep Borrell akan mengunjungi garis depan Ukraina pada pekan ini guna menunjukkan dukungan untuk Kiev dalam menghadapi penumpukan pasukan militer Moskow di perbatasannya.
Ketegangan meningkat dalam beberapa bulan terakhir saat Barat memperingatkan bahwa Moskow dapat merencanakan invasi skala penuh ke negara tetangganya setelah mengerahkan sekitar 100.000 tentara di perbatasan.
Pejabat tinggi dari Amerika Serikat (AS) dan Rusia akan mengadakan pembicaraan mengenai krisis selama dua hari di Jenewa mulai Minggu setelah Kremlin mengeluarkan serangkaian tuntutan ke Washington.
Borrell, yang akan bertemu dengan pejabat Ukraina di Kyiv selama kunjungannya dari Selasa hingga Kamis, menegaskan bahwa "setiap diskusi tentang keamanan Eropa harus dilakukan dalam koordinasi dan partisipasi UE.”
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berusaha untuk meyakinkan sekutu Eropa bahwa mereka ia akan bertindak bersama-sama dengan mereka, menolak saran bahwa mereka dapat mengupayakan kesepakatan gaya Perang Dingin yang mempengaruhi Eropa tanpa partisipasinya.
Dalam panggilan terakhirnya, Menteri Luar Negeri Antony Blinke berbicara bersama melalui telepon dengan para menteri luar negeri Bulgaria, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lithuania, Polandia, Rumania dan Slovakia serta secara terpisah dengan mitranya dari Turki.
“Blinken menekankan komitmen AS untuk melanjutkan konsultasi dan koordinasi erat dengan semua sekutu dan mitra transatlantik kami saat kami bekerja menuju de-eskalasi melalui pencegahan, pertahanan dan dialog," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
Borrell dalam perjalanannya akan mengunjungi jalur kontak di mana angkatan bersenjata Ukraina berhadapan dengan separatis yang didukung Rusia.
Rusia merebut semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014 dan dituduh mengobarkan konflik berdarah di timur negara itu yang telah menewaskan lebih dari 13.000 orang.
Moskow menegaskan bahwa aliansi militer pimpinan AS NATO harus mengesampingkan pemberian keanggotaan untuk bekas Uni Soviet Ukraina dan memutar kembali pasukannya di dekat perbatasan Rusia.
Barat telah menolak apa yang disebutnya tawaran Moskow untuk mendikte masa depan sekutu independen dan mengancam Moskow dengan biaya mahal jika meluncurkan serangan baru ke Ukraina. (Aiw/France24/OL-09)
Terkini Lainnya
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap