Warga Filipina Berunjuk Rasa Peringati Gerakan People Power
![Warga Filipina Berunjuk Rasa Peringati Gerakan People Power](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/b9135782e00aed36463761f5788cd50e.jpg)
Ratusan orang di Filipina berunjuk rasa pada Sabtu (25/2) untuk memperingati 37 tahun gerakan People Power yang menggulingkan Presiden Ferdinand Marcos dan mengirim keluarga ke pengasingan.
Itu adalah peringatan pertama sejak Marcos Jr, putra Marcos yang kini menjabat presiden pada Juni 2022. Dia memuji rezim 20 tahun ayahnya, yang oleh para kritikus digambarkan sebagai periode kelam pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi yang membuat negara itu miskin.
Ratusan pengunjuk rasa, termasuk mereka yang selamat dari penumpasan darurat militer Marcos yang menyebabkan pembunuhan, penyiksaan dan pemenjaraan ribuan musuh dan kritikus politik, berbaris di monumen "Kekuatan Rakyat" di Manila.
Beberapa meneriakkan "Marcos, Duterte semua sama, diktator fasis", mengacu pada mantan presiden Rodrigo Duterte dan penggantinya Marcos Jr. Sementara sekitar 200 polisi dengan perisai berdiri dekjat mereka.
Para pendemo mengatakan "setidaknya 1.500" orang menghadiri rapat umum tersebut, tetapi seorang reporter AFP di lokasi tersebut memperkirakan sekitar 700 orang hadir di sana.
Aktivis HAM veteran Suster Mary John Mananzan mendesak pengunjuk rasa untuk "tetap waspada" menyusul kembalinya keluarga Marcos ke tampuk kekuasaan.
Hampir empat dekade setelah jatuhnya Marcos Sr, Julio Montinola, 53 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa tantangannya adalah menjaga "pesan dan semangat" pemberontakan tetap hidup.
"Sayangnya, itu tidak beresonansi dengan generasi berikutnya," kata Montinola. "Faktanya, dia (Marcos Jr) dipilih oleh rakyat."
Kyle Navera yang berusia tiga belas tahun mengatakan dia telah mendengar "hal-hal buruk terjadi" pada orang-orang yang menentang Marcos Sr.
"Sepertinya dia (Marcos Jr) mulai (menjadi seperti ayahnya). Saya harap dia tidak menempuh jalan itu," kata Navera, merujuk pada perang narkoba mematikan yang sedang berlangsung yang dimulai oleh pendahulu Marcos Jr, Rodrigo Duterte.
Rekonsiliasi
Marcos Jr mengirim karangan bunga besar berwarna putih ke monumen, yang berada di dekat jalan raya utama kota tempat pemberontakan tak berdarah melawan ayahnya terjadi beberapa tahun lalu.
"Sekali lagi saya menawarkan rekonsiliasi kepada mereka yang memiliki keyakinan politik berbeda untuk bersatu sebagai satu kesatuan dalam membentuk masyarakat yang lebih baik," kata Marcos Jr yang akrab disapa Bong Bong.
Ketika Marcos Sr yang sakit mati-matian mempertahankan kekuasaan pada tahun 1986, ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan ibukota selama empat hari dalam pemberontakan yang didukung militer melawan rezimnya.
Klan tersebut, termasuk Marcos Jr, melarikan diri dari istana kepresidenan pada 25 Februari dengan pesawat militer AS dengan tas dan kotak berisi permata, emas, dan uang tunai.
Setelah kematian sang patriark di Hawaii pada tahun 1989, keluarganya kembali ke Filipina untuk membangun kembali basis kekuatan politik mereka dan merehabilitasi nama mereka.
Upaya mereka berhasil dengan kemenangan Marcos Jr dalam pemilihan presiden Mei 2022, menyusul kampanye misinformasi besar-besaran di media sosial yang menutupi sejarah keluarganya.
Cristina Palabay dari aliansi hak asasi manusia Karapatan khawatir klan Marcos masih bertekad untuk membersihkan nama mereka dan mempertahankan "kekayaan haram" mereka, yang diperkirakan mencapai miliaran dolar. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Terima Biro Komite Palestina PBB, Wapres: Masalah Palestina bukan Isu Agama, tapi Politik dan Kemanusiaan
Kursi DPRD di Bengkulu Naik, DPP Kawal Kinerja Anggota Dewan Terpilih
KPK Bantah Kasus Harun Masiku Musiman Politik
Fadia-Sukirman Optimis Hadapi Tantangan Kotak Kosong di Pilkada Pekalongan
Jokowi Diyakini Masih Punya Pengaruh di Pilkada 2024
BSKDN Kemendagri Minta Parpol Optimalkan Rekrutmen dan Kaderisasi
Prakiraan Cuaca Tanggal 5 Juli 2024, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Sarang Bandar Judi Online, Kominfo Tutup Akses Internet dari Kamboja dan Filipina
Cek Prakiraan Cuaca (30/6) untuk Merencanakan Aktivitas Anda
Pemblokiran Akses Internet ke Filipina dan Kamboja Jadi Ikhtiar Kecil Berantas Judi Online
Penjaga Pantai Tiongkok Dituduh seperti Bajak Laut di Laut Cina Selatan
Calvin Verdonk: Harusnya Indonesia Menang 5-0 atas Filipina
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap