visitaaponce.com

G20 India Gagal Sepakati Pernyataan Bersama terkait Ukraina

G20 India Gagal Sepakati Pernyataan Bersama terkait Ukraina
Anthony Blinken.(AFP/Jonathan Ernst. )

PERTEMUAN para menteri luar negeri G20 di Delhi berakhir tanpa kesepakatan mengenai konflik di Ukraina pada hari Kamis (2/3), ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam pertemuan pertama mereka sejak perang.

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan bahwa tidak akan ada pernyataan yang disetujui oleh semua negara karena ada perbedaan-perbedaan dalam isu Ukraina yang tidak dapat direkonsiliasi.

Baca juga: Paket Buka Puasa “Ïftar Delight” di Yello Hotel Manggarai Jakarta

Blinken menyalahkan Rusia karena menggagalkan pertemuan tersebut dan mendesak G20 untuk meminta Moskow untuk menarik pasukannya dari Ukraina.

"Sayangnya, pertemuan ini sekali lagi dinodai oleh perang Rusia yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina, kampanye penghancuran yang disengaja terhadap target-target sipil, dan serangan terhadap prinsip-prinsip inti Piagam PBB," ujarnya pada pertemuan tersebut.

Lavrov, yang memberikan konferensi persnya sendiri tak lama sebelum konferensi pers Jaishankar, mengatakan bahwa pertemuan tersebut gagal mencapai kesepakatan karena pendekatan emosional terhadap Ukraina dari negara-negara Barat.

Ini adalah tahun kedua berturut-turut pertemuan para menteri luar negeri G20 gagal menghasilkan pernyataan bersama, karena pertemuan tahun lalu di Bali berakhir dengan ketidaksepakatan yang pahit mengenai perang dan kehadiran Rusia. 

Pertemuan para pemimpin pada bulan Desember lalu memang menyetujui sebuah pernyataan, tetapi hanya setelah Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hadir.

Minggu ini melihat Delhi menjadi ibu kota diplomatik dunia karena 40 menteri luar negeri dan delegasi dari negara-negara ekonomi terkemuka datang ke ibu kota India ini untuk menghadiri pertemuan yang disebut-sebut sebagai pertemuan terbesar dalam sejarah G20.

Pertemuan yang paling penting terjadi di sela-sela pertemuan ini, sebuah percakapan 10 menit yang tidak terjadwal antara Blinken dan Lavrov dalam kontak pertama antara diplomat Amerika dan Rusia sejak musim panas lalu.

Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS mengangkat tiga isu dengan Lavrov, termasuk dukungan Washington untuk Ukraina selama perang berlanjut, dan Moskow harus membalikkan keputusannya untuk menangguhkan keikutsertaannya dalam perjanjian nuklir New START. 

"Dia juga menuntut pembebasan Paul Whelan, mantan marinir AS yang ditahan di Rusia," kata pejabat itu.

Tidak ada komentar langsung dari Rusia mengenai pertemuan tersebut dan pejabat AS tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kontribusi Lavrov, selain menyatakan bahwa Washington tidak mengharapkan pertemuan tersebut memiliki dampak yang berarti pada tindakan Rusia. 

Perdana Menteri India, Narendra Modi, membuka pertemuan ini dengan sebuah pidato video yang mendorong mereka yang hadir untuk bangkit di atas perbedaan

"Kita tidak boleh membiarkan masalah-masalah yang tidak dapat kita selesaikan bersama menghalangi masalah-masalah yang dapat kita selesaikan," ujar Modi.

Dalam pidato penutupnya, Jaishankar mengatakan bahwa terdapat kesepakatan dalam pertemuan ini mengenai 95% dari berbagai isu, dalam pertemuan yang cukup besar di berbagai bidang mulai dari kontraterorisme hingga krisis iklim. Rincian lengkap dari apa yang didiskusikan dan rangkuman dari ketuanya akan dirilis kemudian

"Ada dua paragraf di mana kami tidak dapat membuat semua orang berada pada halaman yang sama," katanya. 

"Ada kalanya dalam diplomasi Anda berhasil membuat 20 negara menyetujui sesuatu, dan ada kalanya tidak,” tegasnya. (independent/OL-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat