visitaaponce.com

Rusia Gempur Ukraina, Padamkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia

Rusia Gempur Ukraina, Padamkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia
Dampak serangan Rusia di Zaporizhzhia pada 2 Maret 2023 lalu.(AFP/KATERINA KLOCHKO)

SERANGAN Rusia sebelum fajar menyasar infrastruktur energi di seluruh Ukraina pada hari Kamis (9/3). Serangan itu memicu pemadaman listrik besar-besaran termasuk di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.

Selama berbulan-bulan Rusia telah menghujani fasilitas-fasilitas penting di Ukraina dengan rudal dan pesawat nirawak, sehingga mengganggu pasokan air, pemanas dan listrik bagi jutaan orang.

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko mengatakan bahwa 15 persen rumah tangga tidak memiliki listrik dan 40% tidak memiliki pemanas setelah ledakan di dua area di ibukota Ukraina.

"Dua orang terluka," katanya.

Zaporizhzhia Gunakan Diesel

Operator energi nuklir Ukraina mengatakan bahwa serangan-serangan tersebut juga telah memutus pasokan listrik ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang dikendalikan oleh pasukan Rusia dan merupakan yang terbesar di Eropa.

Untuk keenam kalinya sejak diambil alih, fasilitas ini sekarang beroperasi dengan menggunakan generator diesel hingga 10 hari ke depan.

"Hitung mundur telah dimulai. Jika tidak mungkin memperbarui catu daya eksternal stasiun selama waktu ini, kecelakaan dengan konsekuensi radiasi untuk seluruh dunia dapat terjadi," sebut Energoatom.

Pemogokan juga dilaporkan terjadi pada pembangkit energi di beberapa bagian lain Ukraina, termasuk Kharkiv di timur laut dan Wilayah Odesa di Barat Daya.

Di wilayah Kharkiv, yang terletak di perbatasan dengan Rusia, gubernur Oleg Synegubov mengatakan telah terjadi 15 serangan.

"Penjajah sekali lagi menargetkan fasilitas infrastruktur penting," katanya di media sosial.

Synegubov menambahkan bahwa informasi mengenai korban dan skala kerusakan sedang diklarifikasi.

Di kota utama Kharkiv, Wali Kota Igor Terekhov mengatakan bahwa infrastruktur energi telah menjadi sasaran dan ada masalah dengan listrik di beberapa bagian kota.

Di wilayah Odesa, gubernur Maksym Marchenko mengatakan "rudal menghantam infrastruktur energi di wilayah itu serta merusak bangunan tempat tinggal setelah serangan rudal besar-besaran.

"Untungnya, tidak ada korban jiwa," katanya, dia menambahkan bahwa pembatasan catu daya telah dilakukan. (AFP/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat