Protes Kebijakan Pensiun Macron, Buruh Prancis Lanjutkan Mogok Kerja
![Protes Kebijakan Pensiun Macron, Buruh Prancis Lanjutkan Mogok Kerja](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/ec4bf8ac035f79c245dfd65cecf74a07.jpg)
Gelombang pemogokan kerja kembali direncanakan oleh buruh di Prancis. Alasannya para buruh menilai pemerintah Prancis tidak adil dengan menaikan batas pensiun selama dua tahun menjadi 64. Presiden Emmanuel Macron menginisiasi reformasi pensiun ini dengan mengabaikan protes dan pemogokan kerja selama berbulan-bulan. Rancangan undang-undang tersebut memasuki tahap terakhir di parlemen.
Para buruh rencananya akan memulai mogok kerja massal pada Kamis (16/3), bersamaan dengan sidang Parlemen Prancis dengan agenda pengesahan rancangan undang-undang tersebut. Serikat pekerja bersiap menekan pemerintah dan anggota parlemen agar menolak usulan kenaikan usia pensiun tersebut.
Sebelumnya pemogokan kerja tidak berhasil melumpuhkan Prancis seperti yang diharapkan para buruh. Dampak yang paling terlihat hanya penumpukan sampah di jalan-jalan Paris karena pekerja kebersihan melakukan pemogokan kerja.
Baca juga: Kaum Perempuan Prancis Kecam Macron
"Kami tidak akan mengalami tingkat gangguan transportasi umum yang sama seperti pada hari-hari protes sebelumnya," kata Menteri Transportasi, Clement Beaune, dilansir dari AFP, Rabu, (15/3).
Ketegangan mencuat ketika partai pendukung Macron berupaya mendapatkan dukungan dari partai oposisi Republik (LR) untuk mengesahkan undang-undang tersebut. Pemungutan suara bersama di Majelis Nasional yang lebih rendah dan Senat direncanakan pada Kamis (16/3).
Baca juga: 1,28 Juta Warga Prancis Gelar Mogok Massal
Usulan Macron itu akan menaikkan usia pensiun minimum dari 62 menjadi 64 tahun yang akan membawa Prancis selevel dengan negara-negara Uni Eropa. Sebagian negara di Benua Biru menetapkan usia pensiun 65 tahun.
Rancangan undang-undang tersebut juga menaikkan persyaratan pensiun penuh dan akan menghapus hak istimewa pensiun yang dinikmati oleh beberapa pegawai sektor publik. Itu seperti pekerja transportasi di Paris Metro.
Dalam pidatonya kepada anggota parlemen pada Selasa (14/3), Perdana Menteri Prancis, Elisabeth Borne, meyakini bakal regulasi itu didukung mayoritas anggota parlemen.
"Pemungutan suara yang mendukung rancangan tersebut bukan fokus pemerintah. Sebab mayoritas yang tidak takut reformasi, bahkan yang tidak populer," kata Borne.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa sekitar dua pertiga orang Prancis menentang rancangan undang-undang tersebut. Jika Borne gagal mendapatkan suara mayoritas majelis rendah, dia dapat menggunakan kekuatan konstitusional yang terkandung dalam Pasal 49.3.
Pasal itu memungkinkan dia untuk mengesahkan undang-undang tanpa pemungutan suara. Analis mengatakan ini akan menghilangkannya dan Macron dari legitimasi demokrasi dalam menghadapi opini publik dan mosi tidak percaya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Partai National Rally Marine Le Pen Memimpin dalam Pemilihan Parlemen Prancis
Israel Menolak Inisiatif Prancis Meredakan Konflik dengan Hizbullah
Pemimpin Politik Prancis Bergegas Siapkan Pemilu Dadakan Setelah Macron Membubarkan Parlemen
Emmanuel Macron Umumkan Pembubaran Parlemen dan Pemilihan Baru Setelah Kekalahan di Pemilu Eropa
Joe Biden Pastikan AS Lawan Rusia di Ukraina
Macron Sambut Biden dalam Kunjungan Kenegaraan AS dengan Upacara di Arc de Triomphe
Sepakat Tolak UU P2SK, Serikat Pekerja Banten akan Mengadu ke Presiden
Ini Bentuk Rp22 Miliar Uang Palsu Siap Edar Jelang Idul Adha
Sepakat Tolak UU P2SK, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Siap Gelar Aksi
Buruh Kembali Demo Tolak Tapera Secara Nasional Pada 27 Juni
Buruh DIY Sebut Tapera sebagai Tabungan Penderitaan Rakyat
Buruh Desak Pemerintah Cabut Aturan soal Tapera
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap