Ini Syarat Utama Rusia untuk Perdamaian di Ukraina

MENTERI Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan setiap pembicaraan damai Ukraina harus fokus pada menciptakan tatanan dunia baru dan mempertimbangkan kepentingan negaranya. Rusia, katanya, akan terus melawan dominasi Amerika Serikat di panggung global.
Dia berpendapat bahwa serangan di Ukraina merupakan bagian dari perjuangan itu. Moskow tidak punya pilihan selain melanjutkan serangannya selama lebih dari setahun di Ukraina, karena tidak melihat solusi diplomatik. "Setiap negosiasi harus didasarkan pada pertimbangan kepentingan Rusia dan kekhawatiran Rusia," kata Lavrov pada Jumat (7/4) setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Ankara.
Menurut dia, negosiasi damai di Ukraina harus mengacu pada prinsip-prinsip yang akan menjadi dasar tatanan dunia baru. Dia menambahkan bahwa Rusia menolak tatanan dunia unipolar yang dipimpin oleh satu hegemon.
Baca juga: Kunjungi Warsawa, Zelensky Ajak Polandia Lawan Rusia
Cavusoglu, yang negaranya menjadi tuan rumah pembicaraan antara Rusia dan Ukraina tahun lalu, menyerukan dimulainya kembali dialog. Ia menyatakan kekhawatiran bahwa perang di Ukraina akan meningkat di musim semi.
Kesepakatan biji-bijian yang ditengahi PBB, Moskow mengancam akan keluar dari kesepakatan itu jika terdapat hambatan untuk ekspor pertaniannya. Pembicaraan di Turki itu untuk memperpanjang perjanjian ekspor biji-bijian Ukraina yang dimulai bulan depan. Kesepakatan biji-bijian melalui Laut Hitam pertama kali ditandatangani Juli lalu dan telah dua kali diperbarui.
Baca juga: Finlandia Gabung ke NATO, Rusia Tak Gentar
Lavrov mengatakan dia dan Cavusoglu membahas kegagalan mengimplementasikan ketentuan kesepakatan tersebut. Dia menambahkan bahwa Rusia dapat bekerja di luar kesepakatan tersebut jika negara-negara Barat menghambat ekspor pertaniannya.
Kesepakatan itu memastikan pengiriman biji-bijian dan komoditas lain dengan aman dari pelabuhan Ukraina di tengah blokade angkatan laut Rusia. Bersama Lavrov, Cavusoglu mengatakan bahwa Turki berkomitmen memperpanjang kesepakatan tersebut setelah pertengahan Mei.
"Kami mementingkan kelanjutan dari perjanjian tersebut. Tidak hanya untuk ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia dan Ukraina, tetapi juga untuk menghentikan krisis pangan dunia," kata Cavusoglu.
Pihaknya juga setuju bahwa hambatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia harus dihilangkan. Masalah perlu diatasi agar kesepakatan biji-bijian diperpanjang lebih lanjut.
Rusia dan Ukraina adalah dua produsen komoditas pertanian terpenting di dunia dan pemain utama di pasar gandum, jelai, jagung, lobak, minyak lobak, biji bunga matahari, dan minyak bunga matahari. Rusia juga dominan di pasar pupuk. Sementara ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak berada di bawah sanksi Barat, Moskow mengatakan pembatasan pembayaran, logistik dan industri asuransi adalah penghambatnya. (Aljazeera/Z-2)
Terkini Lainnya
Trump Terus Upayakan Perundingan Rusia-Ukraina
Trump Sebut Putin Bersedia Akhiri Konflik dengan Ukraina
Trump akan Danai Ukraina Perangi Rusia tapi Ada Syarat
Zelensky Kesal, Puluhan Drone Ambil Bagian menyerang Pusat Energi Rusia
Kunjungan ke Roma, Puan Suarakan Tempat Aman bagi Anak Gaza dan Ukraina
Megawati Sapa Anak-anak Korban Perang
Donald Trump Rencanakan Pertemuan dengan Putin untuk Selesaikan Perang Ukraina
Serangan Terbesar Ukraina ke Rusia: Depot Amunisi dan Pabrik Kimia Jadi Sasaran
Ukraina Tawarkan Pertukaran Tentara Korea Utara dengan Tahanan Ukraina di Rusia
2 Tentara Korea Utara Ditangkap Ukraina di Wilayah Kursk, Rusia
Ukraina Lancarkan Serangan Balasan di Kursk, Rusia Hadapi Kerugian Besar
Uskup Maumere tidak Rampas Tanah Umatnya (Tanggapan Berita Miring dari UCA News)
Legasi Kepemimpinan Muhadjir Effendy, dari UMM untuk Bangsa
Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah: Mungkinkah?
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap