visitaaponce.com

Wakil Ketua KPU Myanmar Ditembak Mati Pemberontak

Wakil Ketua KPU Myanmar Ditembak Mati Pemberontak
Ilustrasi(Freepic)

WAKIL Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Myanmar Sai Kyaw Thu yang ditunjuk militer telah ditembak mati di Yangon oleh pemberontak. Aksi ini menjadi pembunuhan terbaru terhadap tokoh yang terkait dengan penguasa militer negara itu.

Sai tewas di Kotapraja Thingangyun di Yangon timur pada Sabtu (22/4), kata tim informasi militer dalam sebuah pernyataan resmi. Media lokal Myanmar melaporkan bahwa dia ditembak beberapa kali yang mengenai dada, leher, dan kepala.

Pernyataan militer mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Kelompok anti-kudeta itu merupakan kelompok sayap kiri bersenjata yang terorganisir yang terafiliasi dengan pemerintah bayangan Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).

Baca juga : Legislator Desak ASEAN Segera Ambil Sikap Tegas Soal Junta Militer Myanmar

NUG merupakan oposisi terhadap militer yang merebut kekuasaan lebih dari dua tahun lalu dan mengarah ke kerusuhan sosial dan krisis ekonomi di negara tersebut. NUG didirikan oleh politisi yang dipilih secara demokratis yang terusir dari jabatannya dalam kudeta militer.

Baca juga : Legislator Desak ASEAN Segera Ambil Sikap Tegas Soal Junta Militer Myanmar

Junta militer Myanmar terus memberantas PDF sejak merebut kendali negara pada 2021. Sebaliknya PDF telah menargetkan pejabat yang diketahui atau dianggap bekerja dengan junta militer.

Para pemimpin militer telah menugaskan komisi pemilu untuk mengadakan pemungutan suara beberapa waktu ke depan. Menurut para penentang junta militer pesta demokrasi tidak mungkin akan berlangsung bebas dan adil.

Bulan lalu, komisi tersebut membubarkan partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan eks Presiden Myanmar Aung San Suu Kyi. Partai itu disebut gagal memenuhi persyaratan mendaftar ulang di bawah aturan pemilu rancangan militer yang ketat.

Junta militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021 setelah partainya mengalahkan partai-partai yang didukung militer pada pemilu pada 1990, 2015, dan 2020. Di seluruh negeri, hampir setiap hari terjadi pembunuhan pejabat tingkat rendah yang bekerja dengan militer atau tersangka informan oposisi.

Pembalasan berdarah dari militer sering kali terjadi dengan cepat. Pada April tahun lalu, wakil gubernur Bank Sentral Myanmar, yang diangkat oleh militer beberapa hari setelah merebut kekuasaan, ditembak oleh penyerang tak dikenal di rumahnya di Yangon.

Pada November 2021, seorang eksekutif puncak dari Mytel perusahaan telekomunikasi antara militer dan perusahaan Vietnam Viettel ditembak mati di luar rumahnya di Yangon. Perebutan kekuasaan oleh militer juga memicu pertempuran baru dengan pemberontak etnis dan melahirkan lusinan kelompok oposisi lain yang sekarang berperang di seluruh negeri. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat