Kementerian Penyatuan Korea Selatan Pertimbangkan Bertemu Kelompok Pemberontak Korea Utara
![Kementerian Penyatuan Korea Selatan Pertimbangkan Bertemu Kelompok Pemberontak Korea Utara](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/a02264f128abf6e0b3f2ee46448b4711.jpg)
KEMENTERIAN penyatuan sedang mempertimbangkan untuk bertemu dengan kelompok-kelompok pemberontak Korea Utara yang berdedikasi untuk mengirimkan selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara di tengah ketegangan yang meningkat di Semenanjung Korea, kata pejabat-pejabat Seoul, Selasa.
Ketegangan meningkat ketika Kim Yo-jong, saudari dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, memperingatkan pada Minggu bahwa negaranya bisa mengambil "tindakan balasan baru" yang tidak ditentukan terhadap Korea Selatan, jika Seoul terus mengirimkan selebaran tersebut dan memperdengarkan siaran keras melintasi perbatasan.
Korea Selatan mulai memperdengarkan siaran keras, Minggu untuk pertama kalinya dalam enam tahun sebagai respons terhadap pengiriman balon-balon sampah yang terus menerus dari Korea Utara ke Selatan. Namun, siaran keras tersebut tidak dihidupkan keesokan harinya, kemungkinan untuk mencegah situasi menjadi semakin tidak terkendali.
Baca juga : Tentara Korea Selatan Tembak Peringatan Setelah Tentara Korea Utara Melintasi Perbatasan DMZ
"Pemerintah sedang berupaya untuk mengadakan pertemuan dengan kelompok-kelompok warga terkait secepat mungkin untuk komunikasi yang lebih dekat," kata seorang pejabat kementerian.
Kementerian tersebut telah mengatakan mereka tidak akan secara resmi meminta kelompok-kelompok pemberontak untuk menahan kampanye penyebaran selebaran, mengutip putusan Mahkamah Konstitusi tahun lalu terkait masalah tersebut.
Pada September, mahkamah tersebut memutuskan klausa yang melarang peluncuran selebaran dalam undang-undang tentang pengembangan hubungan antar-Korea adalah tidak konstitusional, mengatakan bahwa hal itu secara berlebihan membatasi hak atas kebebasan berekspresi.
Pemerintah mengatakan polisi dapat menggunakan kewenangannya untuk mencegah operasi selebaran aktivis di lapangan, jika perlu, dalam kasus di mana gerakan tersebut mengancam serius penduduk perbatasan.
Selama bertahun-tahun, pemberontak Korea Utara di Korea Selatan dan aktivis konservatif telah mengirimkan balon-balon plastik besar yang membawa selebaran kritis terhadap Kim Jong-un dengan tujuan membebaskan rakyat Korea Utara dari rezim tiran dengan informasi dari luar. (Yonhap/Z-3)
Terkini Lainnya
5 Drama Korea Tayang Juli 2024, Aksi Rain dalam Red Swan Paling Dinanti
Para Profesor Medis di Tiga Rumah Sakit Afiliasi Universitas Korea Umumkan Mogok Kerja Tak Terbatas
Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Arah Timur
Lagu Smeraldo Garden Marching Band dari Album Solo Jimin BTS yang Ke-2 Dirilis
Korea Utara Klaim Sukses Uji Coba Rudal dengan Kemampuan Hulu Ledak Ganda
Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Kebakaran Maut di Pabrik Baterai Lithium
Kolombia Menangguhkan Sebagian Gencatan Senjata dengan Pemberontak EMC
Kolombia dan ELN Lanjutkan Perundingan Damai yang sempat Terhenti
Suriah Kecam Jenderal AS yang Kunjungi Wilayah Kurdi
Tentara Myanmar Gempur Kelompok Pemberontak dengan Serangan Udara
Militer Myanmar Manfaatkan Warga Sipil untuk Jadi Tameng Manusia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap