visitaaponce.com

Banjir Tewaskan Lebih dari 170 Orang di Kongo Timur dan Rwanda

Banjir Tewaskan Lebih dari 170 Orang di Kongo Timur dan Rwanda
Ilustrasi Banjir di Kongo.(AFP/BBC)

LEBIH dari 170 orang tewas setelah hujan lebat dan banjir di Provinsi Kivu Selatan di bagian timur Republik Demokratik Kongo, pada Jumat, (5/5). Para pejabat setempat menyatakan hujan lebat itu juga menewaskan puluhan orang di negara tetangga, Rwanda.

Gubernur Kivu Selatan, Theo Ngwabije, mengatakan puluhan orang belum ditemukan di wilayah Kalehe, sebelah barat Danau Kivu dan dekat perbatasan Rwanda. Di mana banjir juga menghanyutkan ratusan rumah.

"Kami memiliki sekitar 176 orang tewas," katanya saat mengunjungi daerah yang terkena dampak.

"Jumlah ini masih bersifat sementara. Kami juga memiliki sekitar 100 orang yang hilang,” tambah Theo.

Baca juga: Tahun 2022 Lebih Buruk, Sebanyak 258 Juta Orang Alami Kelaparan

Archimede Karhebwa, asisten administrator Kalehe, sebelumnya mengatakan kepada AFP sekitar 100 orang telah meninggal, menurut jumlah korban sementara.

Hari berkabung nasional akan diperingati pada hari Senin, (8/5) dengan bendera diturunkan setengah tiang untuk mengenang rekan-rekan senegaranya yang hilang, pemerintah mengumumkan pada Jumat malam.

"Beberapa desa di Kalehe terendam ketika sungai-sungai meluap setelah hujan lebat," katanya.

Karhebwa mengatakan banjir menghanyutkan ratusan rumah dan juga mengejutkan para pedagang dan pelanggan mereka di pasar.

Baca juga: Helikopter Pasukan Perdamaian PBB Diserang di Kongo

Innocent Mupenda, seorang tokoh masyarakat sipil dari wilayah tersebut, mengatakan hujan lebat dimulai pada Kamis sore, sebelum sungai menghanyutkan penduduk desa.

"Ada ibu dan 11 anaknya meninggal dalam banjir,” kata Mupenda.

Vital Muhini, seorang pejabat terpilih dari Kalehe, juga mengatakan kepada sebuah stasiun radio lokal bahwa banjir tersebut telah menimbulkan kerugian manusia dan material. Dia menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 150 orang.

Hingga saat ini jumlah korban tewas belum bisa dikonfirmasi secara independen karena angka yang dilaporkan masih bervariasi.

Banjir mematikan di Kongo Timur ini menyusul tewasnya sedikitnya 127 orang awal minggu ini setelah hujan lebat di negara tetangga, Rwanda, yang terletak di seberang Danau Kivu. Sebelum banjir parah pada Jumat, sungai-sungai sekitar danau tersebut telah meluap dan menyebabkan banjir besar pada empat kesempatan sebelumnya.

"Daerah tersebut telah diteliti dan orang-orang yang tinggal di tepi sungai diminta untuk pergi," kata Vital.

Deforestasi di daerah tersebut dan perubahan iklim telah berkontribusi terhadap masalah banjir.

"Kami mengirimkan SOS kepada orang-orang yang berniat baik dan untuk bantuan kemanusiaan yang mendesak,” kata Karhebwa.

Cuaca Ekstrem Afrika

Hujan lebat selama musim hujan di awal tahun 2023 di Afrika tengah secara teratur menyebabkan banjir dan tanah longsor. Namun, para ahli mengatakan bahwa peristiwa cuaca ekstrem di Afrika terjadi dengan frekuensi dan intensitas yang meningkat akibat perubahan iklim.

Bulan lalu, tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat menewaskan sekitar 20 orang di Kivu Utara, sebuah provinsi yang bertetangga dengan Kivu Selatan.

Republik Demokratik Kongo, sebuah negara yang luasnya seukuran benua Eropa Barat, adalah salah satu negara termiskin di dunia, yang dilanda korupsi dan konflik di bagian timurnya.

(AFP/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat