visitaaponce.com

Delapan Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Mal Texas, Presiden Biden Minta Langkah-langkah Keamanan Senjata

Delapan Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Mal Texas, Presiden Biden Minta Langkah-langkah Keamanan Senjata
Presiden AS Joe Biden kembali menyerukan larangan senjata serbu secara nasional dan mengambil langkah keamanan untuk senjata lainnya.(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali menyerukan larangan senjata serbu secara nasional. Ia akan mengambil langkah keamanan senjata lainnya. Pernyataan itu sehari setelah delapan orang tewas dalam penembakan massal di sebuah mal di Texas yang mengguncang negara tersebut.

"Delapan orang Amerika - termasuk anak-anak - tewas kemarin dalam aksi kekerasan senjata yang terbaru dan menghancurkan negara kita," kata Biden dalam sebuah pernyataan, Minggu (7/5).

Dia memerintahkan bendera-bendera AS dikibarkan setengah tiang sebagai tanda penghormatan bagi para korban. Ia kembali mengulangi seruannya kepada para legislator untuk mengambil tindakan terhadap "wabah" senjata.

Baca juga: Penembak Massal di Sebuah Mall di Texas Tewas

"Sekali lagi, saya meminta Kongres untuk mengirimkan kepada saya sebuah RUU yang melarang senjata serbu dan magazine berkapasitas tinggi," kata Demokrat berusia 80 tahun tersebut.

Dia juga menuntut agar para legislator mewajibkan pemeriksaan latar belakang universal untuk pembelian senjata dan mengakhiri kekebalan hukum bagi produsen senjata yang digunakan dalam serangan.

Baca juga: Jill Biden Wakili Amerika Serikat di Penobatan Raja Charles III

"Saya akan segera menandatanganinya. Kita tidak boleh melakukan yang kurang dari itu untuk menjaga keamanan jalanan kita," kata Biden dalam pernyataannya.

Dalam rekaman video yang beredar secara daring menunjukan penembak keluar dari mobil sedan di area parkiran mal pada Sabtu (6/5) dan menembak orang-orang yang sedang berjalan menggunakan senapan semi-otomatis. Seorang petugas yang kebetulan berada di dekat lokasi segera merespons dan "menonaktifkan" penembak tersebut di fasilitas besar di Allen, demikian diungkapkan polisi.

Tujuh orang dinyatakan tewas di tempat kejadian, ditambah dengan penembaknya. Dua korban lain meninggal di rumah sakit. "Tiga sedang menjalani operasi kritis, dan empat dalam kondisi stabil," kata Kepala Pemadam Kebakaran Allen, Jonathan Boyd, Sabtu.

Sebuah sumber penegak hukum mengidentifikasi penembak tersebut sebagai Mauricio Garcia, 33 tahun.

Serangan itu menjadi penembakan massal terbaru dalam tren yang mengkhawatirkan kekerasan senjata di AS. Hanya beberapa minggu sebelumnya, seorang pria menembak dan membunuh lima tetangganya di Cleveland, Texas setelah salah satu dari mereka memintanya menghentikan penembakan senapan di halaman rumahnya di malam hari ketika ada bayi yang sedang tidur.

Beberapa orang lain juga menjadi korban penembakan dalam beberapa minggu terakhir akibat perselisihan sepele atau kesalahan umum. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat