visitaaponce.com

KTT ASEAN Ke-42 Bisa Jadi Ajang Promosi Wisata Bahari

KTT ASEAN Ke-42 Bisa Jadi Ajang Promosi Wisata Bahari
KM Sinabung milik PT Pelni yang dimanfaatkan sebagai akomodasi terapung KTT Ke-42 ASEAN 2023 bersandar di Pelabuhan Labuan Bajo(MI/PALCE AMALO)

PENGAMAT maritim dari Ikatan Alumni Lemhanas Strategic Center (IKAL SC) Marcellus Hakeng Jayawibawa mengungkapkan Konferensi Tingkat Tinggi  Asia Tenggara Ke-42  (KTT ASEAN Ke-42) patutnya bisa menjadi ajang promosi wisata bahari.

Hakeng juga mengapresiasi keputusan pemerintah yang menunjuk Labuan Bajo sebagai lokasi pelaksanaan KTT ASEAN Ke-42. Presiden Joko Widodo juga mengatakan KTT ASEAN Ke-42 adalah momentum yang sangat baik untuk mempromosikan Labuan Bajo. 

"Artinya, presiden sangat konsen dengan Labuan Bajo yang merupakan daerah wisata lautnya. Dan ini juga menunjukkan Presiden Jokowi berkomitmen dengan pencanangan program Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia," sebut Hakeng yang mengaku sebagai putra NTT.

Baca juga: Presiden Cek Kesiapan Media Center KTT ASEAN 2023

Ia juga mengapresiasi penyelenggara yang menyuguhkan  aneka hidangan laut bagi para delegasi KTT ASEAN 2023. Menurutnya, wilayah perikanan NTT termasuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WNPRI) Zona 3, yakni WPPNRI 715 dan 718 yang terdiri Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur yang merupakan wilayah laut NTT. Kuota penangkapan di zona tersebut hampir 3 juta ton dengan nilai ekonominya sekitar Rp85 triliun.

Ditambahkan Capt. Hakeng lagi bahwa potensi sumber daya perikanan tangkap di NTT berdasarkan data dari KKP terbilang besar. Namun yang dikelola masih rendah, baru sekitar 40 % dari potensi lestari yaitu sebesar 388,7 ton per tahun dengan tangkapan utama berupa ikan pelagis, yaitu ikan tuna, cakalang, tenggiri, selar, kembung dan ikan demersal yaitu berupa ikan kerapu, kakap, lobster, cumi, dan kerang.

Baca juga: Kepala Negara ASEAN Mulai Tiba di Labuan Bajo, Berikut Jadwal Kedatangannya

Hakeng berharap perhelatan KTT ASEAN Ke-42 yang bertema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’ sebagai langkah untuk lebih memasarkan potensi pariwisata yang ada di NTT. 

"Provinsi NTT juga memiliki spot-spot pariwisata bahari yang tidak kalah menariknya dari provinsi Indonesia lainnya. Labuan Bajo menyimpan keindahan alam keragaman hayati bawah laut. Potensi pariwisata bahari di NTT tentu sangat menjanjikan, dapat untuk diving, surfing, snorkeling, ataupun fishing, karena wilayah lautnya yang luas. Gelombang laut yang menarik untuk peselancar dapat ditemukan di Nemberala Rote. Kemudian Alor yang memiliki taman laut yang sangat indah," beber Hakeng.

Tema itu juga dinilai menunjukkan kemampuan kawasan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia di masa depan. Menurutnya, KTT ASEAN Ke-42 dapat dijadikan sebagai ajang diplomasi maritim antara pemerintah Indonesia dengan Vietnam terkait batas laut serta penetapan batas Zona Ekonomi Eksklusif dan juga dengan beberapa negara anggota ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Selain itu juga, lanjut Capt. Hakeng dalam KTT ini diharapkan Indonesia dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kerjasama di sektor kemaritiman bersama anggota ASEAN.

"ASEAN dapat bermitra untuk mengatasi isu-isu keamanan di lautan Samudera Pasifik dan Hindia serta untuk dapat bersama-sama mengatasi polusi di laut khususnya sampah dimana Indonesia sendiri berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik di lautan sebesar 70% pada 2025,” pungkasnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat